11 November 2025

Get In Touch

Pemkot Semarang Gelar "Festival Wayang Semesta", Terbuka untuk Umum dan Gratis

Pergelaran \
Pergelaran \"Wayang Orang on The Street\", di kawasan Kota Lama, Semarang, September 2025. (foto:ist/Ant/Pemkot Semarang)

SEMARANG (Lentera) - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bakal menggelar "Festival Wayang Semesta" di Lapangan Pancasila, Simpang Lima Semarang pada pada 7-8 November 2025 yang terbuka bagi masyarakat umum, dan tidak dipungut biaya alias gratis.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti menegaskan komitmennya dalam melestarikan seni budaya tradisional, melalui dukungan aktif terhadap kesenian wayang.

"Kami berupaya agar napas kesenian di Kota Semarang terus hidup dan tumbuh. Ini bukan sekadar menjaga budaya maupun kearifan lokal, melainkan juga bagaimana mewariskan nilai adiluhung wayang ke generasi muda," katanya di Semarang mengutip Antara, Rabu (5/11/2025).

Sebelumnya, Pemkot Semarang juga telah sukses menggelar "Wayang Orang on The Street'" di kawasan Kota Lama Semarang

Selain dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional 2025, kata dia, "Festival Wayang Semesta" menjadi ruang perayaan budaya kolaboratif yang menghadirkan kemegahan wayang dalam konteks yang "fresh", terbuka, dan merakyat.

Ia menjelaskan, bahwa kegiatan dalam festival ini sangat beragam, di antaranya menampilkan wayang orang dan wayang kontemporer yang mempertemukan unsur-unsur tradisi dan modern.

"Akan ada wayang orang dari Ngesti Pandawa dan Sriwedari, wayang kulit Teater Lingkar Semarang, tari kolosal, dan lainnya. Banyak banget. Selama dua hari itu, ada beragam pertunjukan lintas maestro hingga generasi muda yang semuanya punya khas dan bentuk," katanya.

Lebih jauh, ia menjanjikan bahwa "Festival Wayang Semesta" akan membawa masyarakat Kota Semarang mencoba berbagai "experience jouney" serba-serbi wayang, seperti mewarnai topeng wayang, membuat wayang, dan sebagainya.

Bahkan, sebanyak seribu anak yang berasal dari berbagai sekolah di Kota Semarang serempak memainkan wayang dalam acara tersebut.

"Kami ingin memotivasi anak-anak untuk mencintai dan melestarikan budaya sejak dini," katanya.

Ia pun optimis, jika pergelaran tersebut akan mampu menumbuhkan ekonomi kerakyatan kepada pelaku seni, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dan ekonomi kreatif yang menampilkan produk fesyen, kriya, dan kuliner khas Kota Semarang.

Menurutnya, integrasi antara budaya dan ekonomi kreatif harus menjadi strategi pembangunan daerah.

"Wayang sebagai warisan dunia sangat mampu menciptakan 'multiplier effect' nyata terhadap perekonomian rakyat," katanya.

Mengusung tema "Semarang Semakin Hebat, Wayang Semakin Mendunia", "Festival Wayang Semesta" hadir untuk merayakan warisan budaya bangsa dengan kemegahan seni wayang yang dipadukan dengan sentuhan modern, pengalaman interaktif, serta kolaborasi seniman lintas generasi.

Selama dua hari, serangkaian kegiatan digelar menyambut Hari Wayang Nasional 2025, mulai Pasar UMKM, Wayang Experience, Panggung Komunitas, Pergelaran Wayang Kontemporer, 1.000 Wayang Cilik, Pergelaran Wayang Orang, hingga Pertunjukan Lintas Wayang.

Tidak hanya dihadiri oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon, "Festival Wayang Semesta" turut mendatangkan komedian Nunung dan Cak Lontong untuk memeriahkan dan menghibur masyarakat Kota Semarang.

 

 

Editor: Arief Sukaputra

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.