15 November 2025

Get In Touch

PM Albanese: Australia dan Indonesia Perkuat Komitmen Perdamaian dan Stabilitas Kawasan

Presiden RI, Prabowo Subianto bersama Perdana Menteri (PM) Australia, Anthony Albanese, memberikan keterangan pada media di atas kapal HMAS Canberra, Garden Island Naval Base, Australia, pada Rabu (12/11/2025). (BPMI Setpres)
Presiden RI, Prabowo Subianto bersama Perdana Menteri (PM) Australia, Anthony Albanese, memberikan keterangan pada media di atas kapal HMAS Canberra, Garden Island Naval Base, Australia, pada Rabu (12/11/2025). (BPMI Setpres)

AUSTRALIA (Lentera) - Perdana Menteri (PM) Australia, Anthony Albanese, menyampaikan bahwa Australia dan Indonesia telah secara substantif menyelesaikan negosiasi mengenai perjanjian bilateral baru di bidang keamanan bersama. Pernyataan tersebut disampaikan dalam keterangan pers bersama Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di atas kapal HMAS Canberra, Garden Island Naval Base, Australia, pada Rabu (12/11/2025).

“Pemerintah Australia dan Indonesia baru saja secara substantif menyelesaikan negosiasi mengenai perjanjian bilateral baru tentang keamanan bersama kita. Hubungan Australia dengan Indonesia didasarkan pada persahabatan, kepercayaan, saling menghormati, dan komitmen bersama terhadap perdamaian serta stabilitas di kawasan kita,” ujar PM Albanese.

Perjanjian baru ini, lanjut PM Albanese, menjadi pengakuan bahwa cara terbaik menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan adalah dengan bertindak bersama. PM Albanese menyebut perjanjian tersebut sebagai era baru hubungan Australia–Indonesia, yang berakar dari semangat kerja sama keamanan yang telah dibangun sejak perjanjian bersejarah antara pemerintahan Perdana Menteri Australia Paul Keating dan Presiden Republik Indonesia Soeharto 30 tahun lalu.

“Perjanjian ini akan memperkuat Treaty of Lombok tahun 2006 yang, antara lain, menegaskan kembali integritas teritorial dan kedaulatan Indonesia. Perjanjian ini juga memperkuat perjanjian kerja sama pertahanan yang kita tandatangani bersama tahun lalu,” imbuh PM Albanese.

Menurut PM Albanese, melalui perjanjian baru ini, Australia dan Indonesia akan melakukan konsultasi secara berkala di tingkat pemimpin dan menteri mengenai isu-isu keamanan dan mengidentifikasi serta melaksanakan kegiatan yang saling menguntungkan. Selain itu, PM Albanese juga menjelaskan bahwa apabila salah satu pihak menghadapi ancaman keamanan, kedua negara akan berkonsultasi dan mempertimbangkan langkah bersama untuk menghadapinya.

“Ini merupakan momen penting dalam hubungan Australia–Indonesia. Perjanjian ini merupakan perluasan besar dari kerja sama keamanan dan pertahanan yang sudah ada. Ini menunjukkan bahwa hubungan kedua negara sekuat sebelumnya dan hal itu merupakan sesuatu yang sangat baik bagi kawasan kita dan bagi rakyat Australia serta Indonesia,” ucap PM Albanese.

Menutup pernyataannya, PM Albanese menyampaikan rencananya untuk berkunjung ke Indonesia pada Januari tahun depan atas undangan Presiden Prabowo.

Sementara itu, selama berada di Sydney, Presiden RI, Prabowo Subianto, melaksanakan sejumlah agenda penting, antara lain pertemuan tête-à-tête dengan Perdana Menteri Anthony Albanese di Kirribilli House.

Upacara penyambutan kenegaraan oleh Gubernur Jenderal Sam Mostyn di Admiralty House, pertemuan dengan mantan Perdana Menteri Australia Paul Keating, peninjauan dan keterangan pers bersama PM Albanese di Kapal HMAS Canberra di Garden Island Naval Base, serta makan malam privat dengan PM Albanese.

Dalam keterangan pers di HMAS Canberra, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa hubungan baik antarnegara bertetangga merupakan fondasi bagi stabilitas dan keamanan bersama.

“Saya percaya pada kebijakan bertetangga yang baik. Tetangga yang baik itu penting. Tetangga yang baik akan saling membantu di saat kesulitan,” ujar Kepala Negara.

Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam penerbangan kembali ke Tanah Air yakni Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. (*)

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.