21 November 2025

Get In Touch

AS 'Boikot' KTT G20 di Afsel, Trump Tak Hadir

KTT G20 di 2024 di Rio de Janeiro, Brasil. (Reuters)
KTT G20 di 2024 di Rio de Janeiro, Brasil. (Reuters)

SURABAYA (Lentera) - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang memutuskan tidak menghadiri KTT G20 pada 22-23 November di Afrika Selatan (Afsel).

Presiden Afsel, Cyril Ramaphosa, menyebut ketidakhadiran Amerika sebagai langkah yang merugikan Washington sendiri. "Ketidakhadiran mereka adalah kerugian mereka," ujar Ramaphosa menjelang penyelenggaraan KTT, seperti dikutip AFP, Rabu (19/11/2025).

Pemboikotan ini mencerminkan pola serupa yang dilakukan pemerintahan Trump sebelumnya, termasuk menolak mengirim delegasi resmi ke COP30 di Brasil dan menarik diri dari Perjanjian Paris. AfSEL bahkan terkena tarif impor AS sebesar 30%, memperburuk hubungan kedua negara.

Perlu diketahui, fokus KTT tahun ini mengusung tema "Solidaritas, Kesetaraan, Keberlanjutan", menempatkan keringanan utang sebagai prioritas utama. Pretoria menilai beban bunga utang membuat negara berkembang sulit berinvestasi pada sektor kritis seperti infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan.

Ramaphosa juga akan mendorong pembentukan Panel Ketimpangan Internasional, menyerupai model IPCC, untuk mengatasi ketimpangan global yang semakin ekstrem. Sebuah laporan G20 yang dipimpin ekonom peraih Nobel Joseph Stiglitz menilai ketimpangan kekayaan kini menjadi "krisis yang mengancam demokrasi dan kohesi sosial."

"Jika panel ini diadopsi, ini kemenangan signifikan bagi negara-negara selatan yang selama ini suaranya terpinggirkan," kata peneliti dari Pusat Hak Asasi Manusia Universitas Pretoria, Tendai Mbanje, dilansir cnbcindonesia.

Namun, konsensus final masih dipertanyakan. Delegasi Argentina disebut bersikap obstruktif, sementara Presiden Javier Milei, sekutu dekat Trump, ikut memboikot KTT. Ketidakhadiran AS dan Argentina berpotensi memecah pembahasan.

Sementara itu, China diprediksi mengambil panggung lebih besar. Meski bukan Presiden Xi Jinping, Perdana Menteri (PM) Li Qiang akan hadir dan mengadvokasi multilateralisme.

"Globalisasi ekonomi dan multipolaritas tidak dapat diubah," ujarnya dalam pertemuan sebelumnya.

Rusia juga hadir melalui penasihat ekonomi Maxim Oreshkin, bukan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov. KTT ini berlangsung sehari setelah penutupan COP30 di Brasil, yang hasilnya berpotensi mempengaruhi diskusi di Johannesburg.

Pertemuan ini menutup rangkaian presidensi G20 oleh negara-negara Global Selatan, setelah India (2022-2023) dan Brasil (2024). AS akan mengambil alih pada 2026 dan telah menyatakan akan mempersempit fokus forum ke isu kerja sama ekonomi, yang rencananya digelar di Miami milik keluarga Trump. (*)

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.