Blitar - Partai Golkar akan bergabung dengan koalisi PDIP, Nasdem, dan Demokrat, mengusung pasangan petahana Bupati Blitar Rijanto dan Wakil Bupati Blitar Marhaenis Urip Widodo (RIDO) pada Pilbup 2020 ini.
Bakal bergabungnya Partai Golkar mengusung petahana, dituturkan Ketua DPD Golkar Kabupaten Blitar, Suswati jika seharusnya rekomendasi diserahkan langsung oleh DPP di Jakarta, Senin (31/8)2020). "Tapi Pak Rijanto tidak bisa hadir, karena ada paripurna penetapan P-APBD di dewan," tutur Suswati, Rabu(2/9/2020).
Lebih lanjut, Suswati menjelaskan karena calon tidak bisa hadir, maka rekom oleh DPP diserahkan ke DPD Provinsi Jatim. "Rencananya akan diserahkan malam ini jam 19.00 WIB, oleh Ketua DPD Jatim kepada Pak Rijanto di Surabaya," jelasnya.
Disinggung mengenai kabar rekomendasi awal Golkar kepada paslon Abdul Munib - Niko Bagus Kurniawan, Suswati menjawab jika dirinya hanya melaksanakan perintah partai. "Karena sejak awal saya tidak mengikuti prosesnya, sebagai ketua yang baru jadi tidak terlalu paham," ungkap wanita yang juga menjabat anggota DPRD Kabupaten Blitar ini.
Suswati mengakui memang awalnya Golkar mengusung kadernya sendiri Niko berpasangan dengan Munib Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar, tapi karena ada perubahan rekomendasi dari PKB kepada Rini Syarifah - Santoso. "Maka partai juga merubah keputusannya, saya hanya menjalankan dan mengamankan apa yang sudah diputuskan oleh induk partai," tandasnya.
Dengan kekuatan 4 partai pengusung ini, maka pasangan petahan RIDO mengusai separoh dari kekuatan di DPRD Kabupaten Blitar yakni 26 dari 50 kursi. Dimana PDIP 19 kursi, Nasden 2 kursi, Demokrat 2 kursi dan Golkar 3 kursi.
Lawan dari petahana, yakni pasangan Rini Syarifah (Mak Rini) - Santoso yang diusung PKB dan PAN. Memiliki kekuatan 16 kursi, yaitu PKB 9 kursi dan PAN 7 kursi.
Sedangkan 3 partai lainnya, masih belum memutuskan akan bergabung dengan koalisi PDIP atau PKB yakni Gerindra 6 kursi, PPP dan PKS 1 kursi jadi total ada 8 kursi. (ais)
.jpg)
