22 April 2025

Get In Touch

Bupati Anas Dukung PT INKA Gandeng 7 SMK di Banyuwangi

Bupati Anas Dukung PT INKA Gandeng 7 SMK di Banyuwangi

Banyuwangi - Bupati Abdullah Azwar Anas menyambut baik bantuan CSR dari PT INKA (Industri Kereta Api) di Banyuwangi. Dia menyampaikan apresiasinya atas perhatian PT INKA kepada dunia pendidikan vokasi di Kota Gandrung. "Dukungan PT. INKA terhadap pendidikan vokasi tentuya akan mendukung peningkatan kualitas pendidikan khususnya praktek kerja bagi siswa," ujar Anas, belum lama ini.

Dia juga mendukung PT INKA yang ingin membentuk ekosistem industri pendukung. Khususnya yang memberikan kesempatan bagi pelajar sekolah vokasi di Banyuwangi untuk berperan di industri PT. INKA.

"Ini adalah sebuah kesempatan yang sangat baik, karena para siswa bisa mendapatkan transfer knowledge dan teknologi. Harapan kami dengan adanya kesempatan ini membuat siswa daerah semakin semangat untuk meningkatkan kompetensinya," ujar Anas.

Ketujuh sekolah yang mendapat CSR dari PT INKA adalah sekolah kejuruan binaan PT. INKA. Bantuan terdiri atas 35 unit mesin untuk peralatan praktek seperti mobil GEA Komplit, car body, engine, velg, scrap, engine GA dan komputer. Ke tujuh sekolah kejuruan tersebut SMKN 1 Glagah, SMKN Ihya Ulumudin Kec. Singojuruh, SMKN 2 Tegalsari, SMKN 2 Jember, SMKN Kalipuro, SMK Cordova Tegalsari, SMK Muhammadiyah Rogojampi, dan SMKN Nurul Taqwa, Songgon.

PT INKA tengah membangun pabrik kereta api di Banyuwangi yang bakal menjadi pabrik terbesar kereta api di Asia. Perusahaan ini juga mengembangkan ekosistem pendukung industri dengan menggandeng tujuh SMK di Banyuwangi untuk dibina sebagai bagian dari pengembangan ekosistem itu sendiri.

Direktur Pengembangan PT INKA Agung Sedayu saat menyerahkan bantuan corporate social responsibility (CSR) kepada tujuh sekolah kejuruan di Banyuwangi menyampaikan, fokus pada pengembangan ekosistem pendukung bagi industri yang akan segera dimulai di Banyuwangi.

Saat ini PT INKA tengah menyelesaikan pembangunan pabrik kereta api di Banyuwangi yang berorientasi ekspor dan bakal menjadi terbesar di Asia ini menggandeng perusahaan asal Swiss, Staedler Rail.

"Kami ingin agar tumbuh ekosistem industri di Banyuwangi. Salah satu caranya dengan membina sekolah-sekolah kejuruan di sekitar sini. Kami ingin agar SMK bisa masuk ke dalam ekosistem industri PT. INKA," ujar Agung. Untuk bisa masuk ke dalam ekosistem, lanjut Agung, PT. INKA melakukan pembinaan pada sekolah secara komprehensif.

Mulai melakukan standarisasi SDM, memberikan pengatahuan manajemen manufaktur dan menjaga kualitasnya. "Karena bekerja sama dengan perusahaan teknologi global yang memiliki standar tinggi, maka ekosistem yang dibentuk juga harus menyesuaikan. Karenanya, kami ingin meningkatkan kualitas SDM untuk bisa masuk ekosistem kami," ujar Agung.

Selain itu, Agung juga berharap sekolah binaan bisa mendukung kebutuhan pabrik ke depan. "Proyeksi kami, selain untuk memenuhi tenaga kerja di perusahaan, SDM dari SMK bisa memproduksi komponen pendukung untuk kebutuhan industri kereta," imbuhnya. (mok)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.