16 April 2025

Get In Touch

Racun dari Lebah Madu Efektif Menghancurkan Sel Kanker

Ilusrasi lebah madu (iStock)
Ilusrasi lebah madu (iStock)

Sebuahtemuan terbaru mengungkapkan, racun yang dimiliki lebah madu dapatmenghancurkan membran sel kanker dalam waktu 60 menit.

Lebihspesifik, racun menghancurkan kanker payudara tripel negatif yang pilihanpengobatannya amat terbatas.

Penelitianini digagas oleh Ciara Duffy dari Institut Penelitian Medis Harry Perkins danUniversitas Australia Barat. Riset yang sudah diterbitkan dalam jurnal npjPrecision Oncology itu mendapati efek racun yang sangat kuat.

Timmenggunakan racun dari sekitar 300 ekor lebah madu di Inggris, Irlandia, danPerth, Australia Barat. Studi berupaya untuk menyelidiki sifat anti-kanker dariracun lebah madu serta melittin, komponen aktif dari racun lebah madu.

"Kami menemukan racun lebah madu dan melittin secara signifikan, selektif, dan cepat, mampu mengurangi viabilitas kanker payudara tripel negatif dan sel kanker payudara yang diperkaya HER2," kata Duffy dikutip dari Fox News.

Diamenjelaskan, melittin menunjukkan hasil positif dalam pelepasan senyawanya. Timbahkan dapat mereproduksi melittin secara sintetis dan menemukan bahwa produkitu tetap mencerminkan sebagian besar efek antikanker.

Racun lebahmadu dan melittin memengaruhi jalur persinyalan kanker, pesan kimiawi yangfundamental untuk pertumbuhan dan reproduksi sel kanker. Tim menemukan bahwajalur persinyalan itu diblokir dengan sangat cepat.

Melittintidak hanya menghancurkan sel kanker, tetapi juga mengurangi pesan kimiawi selkanker yang memungkinkan kanker membelah dan berkembang biak. Komponen itu jugadiuji untuk penggunaan bersama obat kemoterapi lain.

"Kamimenemukan melittin dapat digunakan dengan molekul kecil atau kemoterapi sepertidocetaxel, untuk mengobati jenis kanker payudara yang sangat agresif, sangatefisien dalam mengurangi pertumbuhan tumor pada tikus," kata Duffy.

Lebah maduyang berasal dari Australia, Irlandia, maupun Inggris menghasilkan efek yanghampir sama pada kanker payudara.

Namun, racunlebah tidak dapat menyebabkan kematian sel pada konsentrasi yang sangat tinggi.

Karena itu,penelitian di masa depan diperlukan untuk menilai secara formal metode terbaikdalam menyediakan melittin.

Informasilain yang perlu diungkap adalah dosis maksimum yang dapat ditoleransi danpotensi toksisitas.

ProfesorPeter Klinken yang tidak terlibat dalam studi mengapresiasi temuan Duffy.Kepala ilmuwan Australia Barat itu menyebutnya pengamatan yang komprehensifterhadap melittin, komponen utama dari bisa lebah madu.

"Sangat menarik mengetahui melittin dapat menekan pertumbuhan sel kanker payudara mematikan, terutama kanker payudara tripel negatif. Ini memberikan contoh bagus lain bahwa senyawa di alam dapat digunakan untuk mengobati penyakit manusia," tuturnya. Artikel ini sudah tayang di E-Paper Lentera Today edisi har ini (Selasa, 15/9/2020) -Ist.

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.