Gubernur Khofifah : Pancasila Relevan Dengan Situasi Global Serta Modal Melawan Covid-19

Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa Pancasila sangat relevan dengan situasi global kekinian. Pancasila juga modal utama dalam melawan penyebaran virus Covid-19.
“Pancasila harus terus eksis tidak hanya dalam dimensi ideologi berbangsa dan bernegara, tapi juga pengetahuan, dan tindakan seluruh anak bangsa. Dengan begitu cita-cita akan Indonesia yang maju dan unggul dapat terwujud,” kata Khififah setelah Upacara Kesaktian Pancasila di Gedung Negara Gragadi, Surabaya, Kamis (1/10/2020).
Dalam kesempatan itu, Khofifah juga mengatakan bahwa Pancasila juga sangat relevan bahkan menjadi modal utama dalam perang melawan Covid-19 seperti saat ini. Dia menandaskan bahwa Pancasila mempunyai nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan, dan keadilan sosial yang mampu menggerakkan seluruh anak bangsa untuk gotong royong menyelesaikan pandemi.
“Saya rasa kita tidak perlu menyangsikan kesaktian Pancasila dalam menghadapi dinamika sosial politik dan gesekan yang terjadi di tengah masyarakat. Semuanya dapat diseleseikan jika kita mengembalikan kepada nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. Termasuk saat kita berjuang melawan pandemi ini,”ungkap Khofifah.
Khofifah mengatakan, contoh nyata semangat gotong royong ini dapat dengan mudah disaksikan selama pandemi. baik orang perorang, organisasi, swasta, bahkan siswa sekolah saling bahu membahu dan tolong menolong satu sama lain. Bahkan itu terjadi tanpa harus dimobilisasi oleh pemerintah.
“Mereka membagikan masker, mengumpulkan donasi untuk APD tenaga medis, hand sanitizer, membagikan makanan, bahkan menyuplai kebutuhan mereka yang divonis tertular Covid-19. Kalau bukan karena semangat gotong royong tidak mungkin ini,” ujarnya.
Pandemi ini, lanjut Khofifah, memperkuat solidaritas sosial diantara anak bangsa. Meskipun ada satu, dua kasus seperti terjadinya penolakan jenazah dibeberapa daerah, namun lambat laun masyarakat bisa memahami bahwa pandemi ini harus disikapi dengan semangat kemanusiaan dan gotong royong secara bersama-sama.
Khofifah menegaskan, bahwa musuh yang dihadapi saat ini adalah virus yang tidak kasat mata. Dengan semangat kebersaamaan dan kekompakan untuk mematuhi seluruh protokol kesehatan dan mengikuti seluruh anjuran Pemerintah, Khofifah yakin maka pandemi ini bisa segera berakhir.
“Ini adalah wujud pengamalan Pancasila Sila Ke-3. Percuma si A disiplin protokol, tapi si B acuh. Tidak akan selesai pandemi ini. Kita harus menjaga persatuan dan kesatuan. Bahasa gampangnya kompak,” katanya. (Ufi)