16 April 2025

Get In Touch

Ketangguhan Usaha Kerupuk Udang Sumiran saat Covid-19 Menarik Perhatian Bupati Haryanti

Ketangguhan Usaha Kerupuk Udang Sumiran saat Covid-19 Menarik Perhatian Bupati Haryanti

Kediri - Usaha kerupuk rasa udang milik Sumiran di Dusun Sumbernongko, Desa Ngreco, Kecamatan Kandat, cukup tangguh dan bertahan di tengah pandemi Covid-19. Tak heran ketangguhan usaha tersebut menarik perhatian Bupati Kediri dr Hj Haryanti Sutrisno untuk mengunjungi rumah tempat usaha kerupuk itu, Senin (5/10/2020).

Usaha kerupuk rasa udang tersebut telah terbukti bertahan selama 33 tahun. Kendati dalam masa pandemi saat ini, usaha milik Sumiran masih bertahan dan tidak berpengaruh terlalu banyak terhadap roda ekonomi miliknya.

Sumiran bercerita, dia memulai usaha kerupuk tahun 1987. Saat itu ia baru saja bangkrut dari usaha pembuatan tepung pati usai tertipu rekan usahanya. Seorang kerabatnya dari Kecamatan Pare, mengajarinya membuat kerupuk udang. Lalu bersama istri, Supiatun, mencoba membuatnya di rumah.

“Waktu itu masih membuat 4-5 kilogram per hari. Terus istri saya menggorengnya lalu dijual di pasar. Berjalan beberapa waktu akhirnya banyak yang suka karena enak. Sejak itu kami meningkatkan produksi,” kenang Sumiran.

Dilanjutkan Sumiran, setelah produksi meningkat pesat, dia tidak mampu lagi menjual kerupuk udang secara matang. Hingga akhirnya dirinya memutuskan menjual produk krupuk mentah dan berlanjut hingga saat ini. Produknya ia beri label ‘Kerupuk Udang Cap Ikan Layur’.

Saat ini ia masih tetap memproduksi 1 kuintal kerupuk per hari. Proses produksi dibantu sedikitnya 8 orang tenaga kerja yang berasal dari tetangga sekitar rumah. Pemasaran produk Sumiran saat ini sekitar Kediri, Batu dan Malang. Krupuk ia jual dengan harga Rp. 80.000,- per kemasan 5 kilogram.

Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno Saat saat berkunjung ke tempat produksi kerupuk udang di Dusun Sumbernongko, Desa Ngreco, Kecamatan Kandat, melihat dari dekat proses produksi serta berbincang untuk mengetahui kendala yang dihadapi Sumiran.

“Saya memberi masukan kepada Pak Sumiran agar menjaga kualitas rasa dan tampilan dari kerupuknya. Bila bisa dibentuk rapi, kemudian dikemas dalam satuan lebih kecil dan di-packing dalam kertas, dijual di toko oleh-oleh maupun swalayan. Harga dan keuntungan Pak Sumiran akan lebih bagus,” jelas Bupati.

“Saya juga menugaskan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro untuk membantu kendala pemasaran Pak Sumiran dengan menggunakan media sosial. Hal ini agar jangkauan promosi bisa lebih jauh lagi dan bisa memberi manfaat bagi usaha Pak Sumiran,” tambah Bupati Haryanti. (gos/adv))

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.