22 April 2025

Get In Touch

Kasus Covid-19 di Pondok Pesantren, Santri Tak Lagi Cium Tangan Kyai

Ilustrasi ucapan Hari Santri 22 Oktober (kartunhd.blogspot.com)
Ilustrasi ucapan Hari Santri 22 Oktober (kartunhd.blogspot.com)

[SEMARANG] Lenteratoday -Kasus Covid-19 di kalangan santri pondok pesantren (ponpes) seperti fenomena gunung es yakni yang terlihat dipermukaan sedikit, padahal yang tidak terlihat jumlahnya cukup banyak.

Hal ini menurut Sekretaris Rabithah Ma'ahidIslamiyah (RMI) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH. AbuChoir MA, karena ponpes cenderung tertutup.

“Ada ketakutan ponpes jika ada kasus santriyang terpapar Covid-19 akan ditutup,” katanya pada Webinar "Santri Sehat -Indonesia Sehat, Jogo Santri di Masa Pandemi Covid-19" yang digelarYayasan Setara bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)Universitas Diponegoro dukungan Unicef dalam rangka memperingati Hari SantriNasional, Kamis (22/10).

Lebih lanjut Abu Choir mengatakan, pandemiCovid-19 adalah persoalan bersama, bukan hanya ponpes sehingga harus adaketerbukaan agar ada tindakan yang dilakukan.

Dalam menangani kasus Covid-19 di lingkunganponpes, jangan dijadikan objek, tapi sebagai subyek karena memiliki budayasendiri. Sebab ponpes merupakan lembaga pendidikan mandiri yang berbeda denganlembaga pendidikan umum lainnya.

Pemerintah, lanjut Abu Choir, agar tidakterburu-buru mengambil keputusan melakukan swab massal di lingkungan ponpes.

“Bila hasilnya yang positif terpapar Covid-19jumlahnya banyak, siapa yang menanggung makan? Juga dampak sosial lainnya. Jadisoal Covid-19 ini bukan sekadar soal positif dan negatif,” tandasnya.

Menurut Abu Choir, penanganan kasus Covid-19 diponpes pendekatannya memang harus berbeda dengan masyarakat umum. “Semoga adatitik temu. Ada program Jogo Santri, Jogo Kiai. Kami berharap semua terbukabaik ponpes dan pemerintah untuk mewujudkan pesantren yang sehat dan kuat diJawa Tengah,” harapnya.

Berdasarkan data yang disampaikan GubernurJateng Ganjar Pranowo, jumlah santri terpapar Covid-19 sebanyak 923 orang,dengan perincian 123 orang dirawat di ruang isolasi khusus, 446 orang karantinamandiri, 82 orang dirawat di rumah sakit, dan 272 orang sembuh.

Sementara santri Ponpes Al-Uswah Kota Semarang,Adestya Hera Sabila mengatakan, pesantrennya telah menerapkan kebiasaan baruuntuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Tradisi cium tangan kiai dan Nyai, kiniditiadakan. Dilarang saling meminjam barang antarsantri. Bila ada santri tidakmengenakan masker, akan dihukum membersihkan lingkungan pesantren,” kata Sabila(Ist).

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.