MADIUN (Lenteratoday) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun terus mematangkan persiapan sekolah tatap muka. Walikota Madiun, Maidi berharap ketika dilakukan sekolah tatap muka tidak akan ada klaster di sekolah.
Untuk itu, Maidi menggelar rapat persiapan untuk pembelajaran tatap muka. Dalam kesempatan itum Maidi mengatakan bahwa persiapan harus benar-benar matang. Salah satu yang akan dilakukan yaitu rapid test ke semua siswa-siswi yang telah diijinkan oleh orangtuanya untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka.
Melalui hasil rapid test tersebut, Maidi akan memberikan tindakan khusus untuk yang memiliki hasil reaktif. "Kita rapid semua yang mau masuk. Guru kita rapid, siswa kita rapid. Kalau reaktif ya sudah ngandang di Asrama Haji," ujar Maidi di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Madiun, Senin (26/10/2020).
Uji coba KBM tatap muka tersebut akan dilakukan untuk kelas VI SD dan IX SMP. Rencananya khusus kelas I SD dan VII SMP akan diijinkan masuk hanya sebagai pengenalan ke antar siswa dan guru. Melalui uji coba tersebut, akan dilakukan evaluasi sampai setiap sekolah benar-benar siap melaksanakan KBM secara luring. Maidi juga menekankan agar dilakukan protokol kesehatan secara ketat. Dia tidak ingin adanya pelanggaran seperti menurunkan masker dan melepas face shield.
"Kita uji coba satu bulan dulu, perkembangannya seperti apa. Kalau ada yang positif satu, ya satu sekolah aja yang kita tutup," jelas Maidi ketika wawancara.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Madiun, Heri Wasana menyampaikan alasan kenapa dilakukan uji coba KBM tatap muka. Yakni karena tingginya permintaan orang tua siswa/i untuk melaksanakan KBM luring dan Kota Madiun dinilai mampu menangani Covid-19 dengan baik. Heri mengatakan bahwa minggu ini akan difokuskan untuk melakukan rapid ke siswa dan guru pengajar.
"Total guru dan siswa ±4000. Rencana rapid mulai besok akan ditindaklanjuti. Insyaallah semua sekolah sudah siap," pungkasnya. (Ger)
.jpg)
