22 April 2025

Get In Touch

Berkebun Tanaman Hias Kokedama saat Pandemi Makin Diminati

Berkebun Tanaman Hias Kokedama saat Pandemi Makin Diminati

JEMBER (Lenteratoday) - Animo masyarakat tentang tanaman hias yang marak belakangan ini tak dilewatkan oleh dosen Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember.

Banyaknya aktivitas yang dilakukan di tengah pandemi, melalui pengabdian masyarakat oleh dosen dan mahasiswa Faperta di Desa Wirolegi, tercetuslah ide mengembangkan tanaman hias lewat metode Kokedama. Kepala Laboratorium Faperta, Hidayah Murtyaningsih, MSi menjelaskan bahwa edukasi tentang tanaman hias saja akan kurang menarik, maka dari itu dikemas dengan Kokedama. "Karena kita berasal dari UM Jember, maka kita beri nama KokedamaMU," kata Hidayah.

Beranggotakan sembilan orang yang terdiri dari dosen Agribisnis, Agroindustri, dan TIP, awal percobaan metode KokedamaMU mengalami trial and eror. Sampai akhirnya mereka bisa mengembangkan 4 jenis varietas yaitu tanaman sukulen, golongan sansevieria, anggrek, dan golongan adam hawa.

Kokedama sendiri merupakan metode dari Jepang dimana koke artinya lumut; dan dama artinya bulatan. Campur tanaman yang dipilih dengan tanah bonsai dan lumut lalu ikat dengan tali goni membentuk bulatan. Hidayah mengatakan, semua tanaman bisa digunakan metode ini khususnya yang berukuran kecil. Misalnya, tanaman Anggrek diberi media tanam arang kemudian dilapisi sabut kelapa. Kokedama bisa menghiasi meja ruang tamu atau diletakkan di pot menggantung di depan rumah tanpa takut kotor oleh tanah.

Saat ini, KokedamaMU tak hanya digunakan untuk pengabdian, namun telah dipasarkan secara internal dan eksternal. "Kita masih menjual di lingkup internal namun konsumen juga ada yang berasal dari luar UM Jember. Sampai saat ini kita masih terus mengembangkan pasar kita," ungkap dosen Pertanian UM Jember tersebut.

Tanaman yang paling laris yaitu golongan sirih gading dan janda bolong karena sedang ngetrend. Bahkan, Hidayah mengaku, sampai kekurangan stok untuk 2 jenis tanaman tersebut. Untuk pasar eksternal, Laboratorium Faperta sedang menjalin mitra dengan pedagang bunga di sekitar Jember. "Nantinya kita juga akan mengemas KokedamaMU secara terpisah antara tanaman, media tanam dan mossnya sehingga konsumen bisa merakit sendiri di rumah," ujarnya.

Harga KokedamaMU dibandrol dengan kisaran Rp 20-50ribu tergantung jenis tanaman. Untuk Anggrek bisa dibandrol dengab harga ratusan ribu. (mok)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.