PONOROGO (Lenteratoday) - Tanah longsor menghantam 7 rumah di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. Kejadian tersebut kali kedua di desa yang sama. Longsor sebelumnya terjadi di bulan September 2018.
Sujito (48) warga RT 03/ RW 02 mengatakan awalnya mendengar suara gemuruh dari belakang rumahnya. Ketika melihat dari jendela belakang rumah, dia kaget ternyata tanah longsor.
"Sekitar jam setengah 3 siang, suaranya keras. Waktu saya lihat ternyata tanah longsor, saya lari menyelamatkan diri," jelas Sujito, Sabtu (5/12/2020) malam.
Sujito mengatakan bahwa dia berlari menyelamatkan diri ke rumah perangkat desa untuk meminta bantuan. Selang beberapa menit petugas gabungan Koramil 0802/17 Pulung dan BPBD sampai di lokasi untuk melakukan evakuasi.
"Pabrik tahu milik mas Jarnu juga kena (tanah longsor)," imbuhnya.
Tanah setinggi 10 meter dengan lebar 8 meter tersebut longsor dikarenakan beban akibat meresap air hujan yang intensitasnya tinggi. Sehingga terjadi tanah longsor karena tanah bergerak mengikuti lereng.
Beberapa rumah lain yang rusak antara lain, milik Poniran (51) warga RT 02/RW 02, Samani (51) warga RT 01/RW 01, Sireng (79) warga RT 02/RW 03, Dwi Nur (36) warga RT 02/RW 03 dan Kadinem (63) warga RT 02/RW 02.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian materiil ditaksir mencapai Rp 80 Juta. (Ger)
.jpg)
