PALANGKA RAYA (Lenteratoday) – Bila tahun-tahun sebelumnya anggota DPRD Palangka Raya mengadakan ‘open house’ di rumah masing-masing saat Natal dan tahun baru, di 2020 ini berbeda. Para wakil rakyat ini mengadakan acara silaturahim terpusat di Kantor DPRD. Langkah ini dilakukan agar tetap bisa menjaga tradisi tapi dengan protokol kesehatan (Prokea) ketat, sehingga upaya pencegahan virus Covid-19 pun bisa dilakukan.
“Risiko tinggi ditunjukkan dengan penularan covid-19 yang meningkat ini yang harus kita waspadai,” kata Wakil Ketua II Komisi C DPRD Palangka Raya, Shopie Ariany, Senin (28/12/2020). Saat ini nilai RE (Reproduksi Efektif) tingkat penularan covid-19 di Kota Palangka Raya berada di angka 0,96 dengan laju insiden penularan secara akumulatif sebanyak 647,7 per 100 ribu penduduk.Seperti disampaikan skor RE tingkat penularan Covid-19 yang berada di angka tersebut menunjukkan masih tingginya potensi sebaran covid-19 di Kota Palangka Raya.
Kondisi ini bisa dilihat dari data per 26 Desember 2020, laju sebaran covid-19 mencapai 24,1 per 100 ribu penduduk, imbuh Shopie.Bahkan dalam laporan mingguan covid-19, terutama dari penilaian resiko yang mengacu 15 indikator Nasional Provinsi Kalteng, maka Kota Palangka Raya pada minggu ini berada di angka 1,70 yang berarti berada di zona resiko tinggi atau buruk.
Menurut Shopie hal penting yang harus diperhatikan, berkenaan dengan orang-orang yang memiliki virus Covid-19 dalam tubuhnya namun tanpa gejala (Orang Tanpa Gejala/OTG).“Nah, orang yang berada pada posisi itulah yang harus diwaspadai. Karena bisa saja orang disekitar kita terlihat sehat, namun justru memiliki virus dalam tubuhnya,” ungkap legislator dari Partai Perindo ini.
Untuk membentengi tubuh agar tidak terpapar Covid-19, tidak lain dengan selalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, menjaga imunitas tubuh, dan selalu memakai masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan.Harapannya, dengan menjadikan satu acara ‘Open House’ maka Prokes lebih bisa terpantau.(nov)
.jpg)
