MALANG (Lenteratoday) - Di masa pandemi Kota Malang mengalami peningkatan angka kemiskinan. Berdasarkan rilis dari Badan Pusat Statistik Kota (BPS), angka kemiskinan Kota Malang meningkat menjadi 4,44 persen di tahun 2020.
Padahal di periode 2018 hingga 2019, angka kemiskinan Kota Malang mengalami penurunan dari 4,10 persen menjadi 4,07 persen. Walikota Malang, Sutiaji mengatakan jika hal ini menunjukkan jika Pemkot Malang masih mempunyai daftar pekerjaan rumah yang masih banyak menanti.
"Terlebih pandemi yang sudah hampir setahun terjadi, telah berdampak pada berbagai sektor, baik kesehatan, ekonomi maupun sosial kemasyarakatan," katanya, Senin (25/1/2021).
Kendati demikian, secara komparatif Kota Malang masih tercatat sebagai daerah dengan tingkat kemiskinan terendah kedua se-Jawa Timur yang memiliki 11,9 persen.
"Karenanya Penanganan Pandemi dan Pemulihan Ekonomi menjadi salah satu tantangan sekaligus prioritas pembangunan ke depan," harap Sutiaji.
Diketahui, tahun ketiga periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malang 2018-2023, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berhasil mencapai enam Indikator Kinerja Utama (IKU) dari Penetapan Indikator Kinerja (PIK)pemerintah pusat yang ditujukan untuk pemerintah daerah.
(PIK) bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasiian pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah yang ditetapkan menjadi Indikator Kineria Utama (IKU) daerah dan indikator kinerja penyelanggaraan pemerintahan daerah yang ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada akhir periode masa jabatan
"Secara umum keenamnya menunjukkan grafik membaik menuju target akhir periode. Bahkan Indeks Pembangunan Manusia dan Angka Kemiskinan Kota Malang secara komparatif adalah yang terbaik kedua se-Jawa Timur," tutupnya. (Sur)
.jpg)
