[JAKARTA] Lenteratoday - Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI menyita dua kapal tanker, masing-masing berbendera Iran dan Panama, karena melanggar hukum internasional.
Konfirmasi mengenai dugaan pelanggaran hukum oleh kapal Iran (MT Horse) dan kapal Panama (MT Freya) disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah.
“Saat ini tengah berlangsung penyelidikan lebih lanjut guna memperoleh gambaran lebih lengkap atas pelanggaran yang dilakukan,” ujar Faizasyah, Selasa (26/1/2021).
Kedua kapal jenis tanker tersebut berada di perairan Pontianak, Kalimantan Barat, pada Minggu (24/1), usai terpantau radar KN Marore-322. Pada saat itu, KN-Marore sedang melakukan operasi keamanan dan keselamatan laut dalam negeri.
Apakah kedua kapal tersebut karena melakukan transfer bahan bakar minyak ilegal, Kemlu RI tidak menjelaskan lebih lanjut.
“Saya tidak bisa mengomentari karena penyelidikan masih berlangsung,” tutur Faizasyah.
Di sisi lain, pemerintah Iran telah meminta Indonesia untuk memberikan penjelasan tentang penyitaan kapal tanker tersebut.
Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh, penyitaan itu karena "masalah teknis dan itu terjadi di bidang perkapalan".
"Organisasi Pelabuhan kami dan perusahaan pemilik kapal sedang mencari penyebab masalah ini dan menyelesaikannya," kata Khatibzadeh dalam konferensi pers mingguan yang disiarkan televisi, seperti dilaporkan Reuters.
Iran telah menyembunyikan tujuan penjualan minyaknya dengan menonaktifkan sistem pelacakan pada kapal tankernya, sehingga sulit untuk menilai berapa banyak ekspor minyak mentah Teheran yang berusaha melawan sanksi Amerika Serikat.
Iran mengirim kapal MT Horse ke Venezuela tahun lalu untuk mengirimkan 2,1 juta barel kondensat Iran (Ant).
.jpg)
