20 April 2025

Get In Touch

Ternyata, 3 dari 10 Remaja Menderita Anemia

Ahli gizi RSUD Gambiran Kota Kediri, dr Hessy
Ahli gizi RSUD Gambiran Kota Kediri, dr Hessy

KEDIRI (Lenteratoday) - Masih rangkaian peringatan Hari Gizi Nasional yang jauh tiap tanggal 25 Januari, Pemkot Kediri mengajak masyarakat untuk menyadari pentingnya pemenuhan gizi seimbang. Pasalnya hal itu sangat penting untuk tumbuh kembang anak dan kebutuhan nutrisi

“Tahun ini, tema yang diambil adalah Remaja Sehat, Bebas Anemia,” ungkap dr Hessy, Ahli Gizi RSUD Gambiran Kota Kediri, Senin (25/01/2021). Menurutnya, dari data riset kesehatan nasional, 3 dari 10 remaja menderita kekurangan sel darah merah atau biasa disebut anemia.

Dia menjelaskan kondisi ini akibtak pola makan yang tidak teratur sehingga menyebabkan gizi yang tidak seimbang. “Mayoritas remaja itu suka-suka mereka, pola makan jadi amburadul, hal inilah yang kemudian menjadi penyebab berbagai permasalahan, termasuk anemia itu,” tuturnya.

Selain itu, penyebab lain yaitu kekurangan zat gizi mikro (karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin) yang seringkali tidak terlihat langsung tetapi mempunyai dampak besar.  “Orang-orang jadi kurang produktif karena kekurangan zat gizi mikro ini,” ungkapnya.

Sementara itu, di tengah kondisi pandemi seperti saat ini, intensitas aktivitas fisik jauh berkurang daripada sebelum pandemi. Pasalnya, bagi remaja yang biasanya sekolah tatap muka langsung, melakukan berbagai aktivitas di sekolah, kini terpaksa harus beralih ke pembelajaran daring, di mana mayoritas terpaku pada layar monitor.

“Asupan makanan harus dijaga, pertama porsi makanan harus disesuaikan aktivitas, kurangi makanan berkalori terlalu tinggi, seperti makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan lemak. Makanan dengan kandungan tersebut adalah sumber tenaga, namun jika tidak banyak aktivitas, dikhawatirkan menyebabkan obesitas,” terangnya.

Hessy berpesan, terutama saat kondisi pandemi Covid-19 ini, dia menyarankan perbanyak konsumsi sayur dan buah. “Porsinya juga harus diperhatikan, ya bener makan sayur, tapi cuma sepotong itupun tidak rutin, ya sama saja, jadi porsi benar-benar harus seimbang antara sayur, buah, protein, dan sebagainya,” tandasnya.

Selain itu, ia juga berpesan untuk mengontrol asupan gula “Jangan berlebihan, terutama yang suka ngopi itu, jangan terlalu sering, pandailah dalam mengatur pola makan,” terangnya. Menurutnya, bukan artinya melarang untuk ngopi, tetap boleh namun jaga keseringan.

Di akhir wawancara, dr. Hessy mengajak masyarakat menerapkan pola makan dengan komposisi gizi seimbang. Untuk orangtua, ia meminta selalu memperhatikan asupan makanan anaknya, terutama bagi remaja. Sebab, menurutnya dampak gizi yang kurang baik tidak hanya jangka pendek tetapi jangka panjang juga. “Eman-eman, mereka merupakan generasi penerus bangsa,” pungkasnya. (gos)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.