MADIUN (Lenteratoday) - Penumpang Stasiun PT. KAI Daop 7 Madiun dapat menikmati perjalanan kereta api (KA) dengan menunjukkan surat negatif hasil GeNose Test. Hal tersebut berlaku sejak awal PPKM tahap kedua atau sejak Selasa (26/01/2021) lalu.
Manager Humas PT. KAI Daop 7, Ixfan Hendriwindoko mengatakan bahwa aturan tersebut mengacu pada Surat Edaran Kementerian Perhubungan No 11 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang dengan Transportasi Perkeretaapian dalam masa Pandemi Covid-19.
GeNose Test sendiri merupakan alat pendeteksi Covid-19 dengan cara orang tersebut menghembuskan nafas kedalam tabung khusus. Sensor dalam tabung tersebut akan membaca bahwa orang tersebut terinfeksi Covid-19 atau tidak. Sedangkan calon penumpang wajib mengambil sampel GeNose Test maksimal 3 x 24 jam sebelum keberangkatan.
"Kurang dari 2 menit, tabung tersebut mendeteksi infeksi yang keluar bersama dengan nafas seseorang. Tingkat akurasinya mencapai 97 persen. Jadi langsung terlihat orang tersebut terinfeksi atau tidak," jelas Ixfan kepada Lenteratoday, Kamis (28/01/2021).
Ixfan menjelaskan bahwa biaya layanan GeNose Test akan lebih murah dibandingkan dengan rapid tes Antigen atau RT-PCR. Namun layanan GeNose Test sendiri baru akan tersedia di Stasiun Gambir Jakarta dan Stasiun Tugu Yogyakarta pada Jumat (05/02/2021) mendatang.
"Saat ini masih dalam tahap persiapan bersama pihak Universitas Gadjah Mada dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Stasiun lainnya bertahap, harga alatnya tidak murah soalnya," ujarnya.
Sampai saat ini PT. KAI Daop 7 Madiun dan 45 stasiun lainnya masih tetap melayani rapid test antigen dengan harga Rp. 105.000. "Pelanggan yang ingin melakukan rapid test antigen di stasiun diharuskan menyiapkan tiket KA Jarak Jauh atau kode booking yang sudah dibayarkan lunas dan kartu identitas diri yang asli," tutup Ixfan. (Ger)
.jpg)
