MADIUN (Lenteratoday) - Pemerintah Kota Madiun akan segera melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) mulai Juli 2021. Hal ini dikarenakan jumlah guru dan tenaga pendidik yang telah di vaksin mencapai 98 persen.
Walikota Madiun, Maidi menjelaskan bahwa sebenarnya pelaksanaan PTM sudah dilakukan oleh beberapa sekolah. Namun jumlah tersebut sangat terbatas dan tidak sering dilakukan. Selain itu, protkes ketika kegiatan belajar mengajar (KBM) juga diawasi oleh ketat penegak disiplin protokol kesehatan tangkal corona virus - warga sehat (Pendekar Waras).
"Sesekali waktu 10-15 anak. Itu juga karena permintaan orangtua / wali murid dan dari siswanya sendiri ," jelas Maidi seusai Gowes melihat lapak UMKM Mojorejo, Minggu(21/03/2021).
Maidi menjelaskan, pelaksanaan belajar secara luring direncanakan awal tahun ajaran baru, yakni bulan Juli 2021. Namun demikian, hal tersebut masih membutuhkan kajian lebih matang. Meski 3.112 tenaga pendidik dan guru telah divaksin, namun dia tidak ingin guru dan tenaga pendidik sembrono hingga tidak memperdulikan 5 M.
Untuk diketahui, seluruh fasilitas sekolah di Kota Madiun telah memenuhi syarat KBM secara luring. Seperti pemeriksaan suhu, alat cuci tangan, hand sanitizer, bangku dengan physical distancing, dan face shield untuk siswa-siswi.
"Pengkajian meliputi banyak hal. Angka trend covid-19 juga mempengaruhi. Hal itu penting, karena bisa saja siswa-siswi tertib di sekolah tetapi kurang disiplin saat di lingkungan luar sekolah," imbuhnya.
Sampai saat ini, sekolah SMA yang akan menempuh ujian nasional sudah menerapkan KBM secara luring. Demikian juga beberapa sekolah ketarunaan di Kota Madiun.
"Tentu kita tidak bisa gegabah. Saya ingin PTM jalan tetapi juga sehat. Makanya, akan kita lakukan kajian-kajian terkait itu. Kalau hasilnya bagus mungkin saja (PTM) sebelum Juli,’’ kata Maidi.
Maidi menghimbau agar orangtua mengajak anak agar disiplin protkes. Selain tetap aman, anak akan terbiasa ketika berada diluar tanpa pantauan orangtua. (Ger)
.jpg)
