
BALI (Lenteratoday) - Demi memulihkan perputaran roda perekonomian dari sektor pariwisata, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengambil langkah strategis untuk membantu pemulihan desa wisata terdampak pandemi covid-19.
Salah satunya adalah Desa Wisata Kutuh, di Kabupaten Badung, Bali yang telah berstatus mandiri bahkan menjadi percontohan nasional ini. Sebelum pandemi, Desa Wisata Kutuh dengan Pantai Pandawa sebagai salah satu daya tarik utamanya biasa dikunjungi 3.000 wisatawan per hari. Dari pariwisata, desa ini berhasil menghasilkan Rp 50 miliar per tahun.
“Namun karena pandemi, pendapatan menurun sampai 90 persen sehingga mengakibatkan lebih dari 200 usaha kecil dan lebih dari 290 tenaga kerja serta 3.000 lebih warga di desa adat ini ekonominya sangat menurun,” katanya.
Berbicara di sela kegiatannya berkantor di Bali dan melakukan peninjauan ke Desa Kutuh, Kamis (11/2/2021) malam, Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan akan kembali membangkitkan sport tourism yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Desa Wisata Kutuh mempunyai lapangan bola dengan rumput terawat rapi mempunyai program unggulan “bolabali”, kegiatan tahunan yang biasanya mendatangkan wisatawan mancanegara.
Tahun ini penyelenggaraannya akan dilaksanakan mulai bulan Juli 2021 yang diharapkan akan dikunjungi wisatawan domestik yang tentunya akan meramaikan tidak hanya di acara, tapi juga destinasi wisata seperti Pantai Pandawa.
Dari hasil peninjauan dan diskusi, Menparekraf mengatakan pihaknya akan menyiapkan program dan langkah-langkah strategis yang cepat, tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.
“Menurut bendera Adat, tingkat survival di sini hanya cukup sampai bulan Maret, jadi ini ada kedaruratan. Maka saya langsung membawa kembali proposal yang diajukan dari desa adat, dan akan berdiskusi dengan Wakil Bupati,” ungkap Sandi.
Harapannya, pihaknya bisa memberikan satu sentuhan yang tepat manfaat, tepat sasaran, dan tepat waktu sehingga betul-betul selamatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, tambahnya.
Dari Kemenparekraf/Baparekraf sendiri, program yang bisa dijalankan antara lain adalah stimulus, bantuan sosial, program BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman), dan lainnya.
“Program-program yang setidaknya bisa menggerakkan aktivitas di sini, harus kita eksekusi secara cepat,” kata Sandiaga. Kegiatannya berkantor di Bali kali ini akan berlangsung hingga Sabtu (13/2/2021)
Sebelumnya, saat bertemu Gubernur Bali I Wayan Koster, Menparekraf mengatakan, pihaknya bersama Pemerintah Provinsi Bali juga sedang merencanakan program padat karya senilai Rp186 miliar yang akan direalisasikan di 177 desa wisata di Bali. Diharapkan 15.000 pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif dapat terakomodir dalam program ini setiap harinya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa, Bendesa Adat Kutuh I Nyoman Mesir, Kepala Desa Adat Kutuh I Wayan Badra, Ketua Pokdarwis/Ketua New Normal Wayan Duartha, Satgas COVID Desa Kutuh Ketut Gita, Dirut BUMDA Desa Adat Kutuh Ni Luh Hepi Wiradani.
Menparekraf juga didampingi Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Hari Sungkari dan Deputi Bidang Sumber Daya Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya.