MADIUN (Lenteratoday) - Realisasi pendapatan Pemkab Madiun tahun anggaran 2020 tercapai 104,85 persen. Prosentase tersebut mampu melampaui target dari yang telah ditetapkan berkat kerjasama yang baik antara Pemkab dengan DPRD Kabupaten Madiun.
Bupati Madiun, Ahmad Dawami menjelaskan, dari segi pendapatan tahun anggaran 2020, Pemkab Madiun mampu mencapai Rp. 1.842.439.450.689,02. Sedangkan target yang ditetapkan sebesar Rp. 1.757.160.473.076,52.
"Secara umum realisasi pendapatan tahun anggaran 2020 telah mencapai target. Baik pada komponen PAD, dana perimbangan dan komponen lain-lain Pendapatan daerah yang sah, dengan rincian pendapatan sebagai berikut. PAD 119,67 %. Dana perimbangan 102,66 %. Lain-lain pendapatanaerah yang sah 103,12 %," jelas Ahmad saat Rapat Paripurna DPRD Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun Anggaran 2020, Kamis (25/03/2021).
Dari segi pengelolaan belanja daerah, Pemkab Madiun mampu menghemat sebesar 6,36 persen. Karena dari rencana awal belanja daerah berjumlah Rp. 1.918.499.853.736,58. Sedangkan Pemkab hanya menggunakan sebesar Rp. 1.796.563.840.486,91.
Menurutnya, Pemkab Madiun telah mendapat penghargaan tingkat Nasional sebanyak 13 kali karena dukungan kuat DPRD dan antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Secara umum kinerja Pemda dalam pengelolaan APBD tahun 2020 berjalan baik. Hal ini dikarenakan dukungan yang besar dari DPRD, terutama pada pengawasan secara efektif. Perlu kami informasikan juga bahwa laporan keuangan daerah yang dilaporkan masih bersifat unaudit atau belum dilakukan pemeriksaan oleh BPK,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, Bupati juga menyampaikan urusan pemerintahan wajib dan urusan pemerintahan pilihan. Urusan tersebut telah dibentuk dalam buku LKPJ Bupati Madiun Tahun 2020 secara sistematis.
Hadir dalam sidang paripurna dipimpin Ketua DPRD Kabupaten Madiun. H. Fery Sudarsono, diantaranya Wakil Bupati H. Hari Wuryanto, Sekda Tontro Pahlawanto dan beberapa pimpinan OPD. (Ger)
.jpg)
