MALANG (Lenteratoday) - Serius hadapi pandemi Covid-19, Kementerian PUPR dan BNPB Malang membangun Rumah Sakit (RS) Khusus Covid. Kerjasama antara pemerintah dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini resmi dimulai pada Senin, (5/4/2021).
Peletakan batu pertama dilakukan langsung oleh Bupati Malang Drs. H. M. Sanusi, MM dan beberapa pejabat daerah serta jajaran kampus lainnya. Sanusi menuturkan, meski angka covid di Malang cukup menurun, Rumah Sakit ini diharapkan mampu menanggulangi pandemi , khususnya di area Malang Raya.
Diprediksi tuntas dalam 45 hari, Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 yang dibangun di atas lahan 7978,02 M² ini bisa tampung puluhan pasien.Tak hanya itu, Rumah Sakit Darurat ini juga menyediakan lahan hijau seluas 4.259,54 M² sebagai pemenuhan standar.
Ketua Pendamping Proyek Pembangunan Rumah Sakit Darurat, Erwin Rommel mengatakan, proyek ini sudah melalui analisa selama beberapa bulan."Sudah dari jauh-jauh hari ya ini sudah dianalisa, makanya ketemu angka tersebut," katanya. Penghitungan ini didapat dari seberapa tinggi tingkat penyebaran Covid-19 di area Malang Raya.
Saat disinggung soal sumber dana pembangunan Rumah Sakit Darurat Covid19 ini, pihak Humas masih belum bisa mengkonfirmasi sampai berita ini ditulis.
Dalam perencanaannya, Rumah Sakit Darurat yang terletak di Jalan Tlogomas itu akan menyediakan 75 bed. Dengan rincian 65 bed untuk karantina, dan 10 lainnya untuk isolasi.
Rumah sakit itu juga dilansir akan menjadi Rumah Sakit Covid19 terlengkap se-Jawa Timur. "Peralatan kesehatan seperti Alkes, termasuk fentilator," ucap Erwin.
Bupati Malang juga menjelaskan pendirian Rumah Sakit ini diharapkan bisa membuay penanganan Covid-19 lebih baik. "Akan banyak masyarakat yang terdampak covid bisa terselamatkan dengan lebih baik karena rumah sakitnya khusus dan tenaga medisnya juga," tuturnya saat ditemui wartawan pasca peletakan batu pertama.Pemerintah perlu memberikan dukungan untuk penanggulangan wabah covid-19. Dengan begitu, tidak ada lagi korban berjatuhan. (ree)
.jpg)
