21 April 2025

Get In Touch

Pemkab Tuban Minta PSN BBWS Dipercepat, Ini Alasannya

Pemkab Tuban bersama BBWS menggelar rakor proyek strategis nasional (PSN).
Pemkab Tuban bersama BBWS menggelar rakor proyek strategis nasional (PSN).

TUBAN (Lenteratoday) - Sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) di bawah kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo berada di wilayah Kabupaten Tuban. Pemkab Tuban berharap proyek tersebut bisa segera dilaksanakan.  Pasalnya, pembangunan PSN ini sangat dibutuhkan masyarakat, utamanya yang tinggal di tepian sungai Bengawan Solo yang kerap terdampak banjir.

Proyek tersebut di antaranya penyelesaian Jabung Ring Dyke (JRD) yang akan digunakan untuk menampung air dari sejumlah sungai dan aliran Bengawan Solo, lalu Pengendalian Banjir Sungai Bengawan Solo Hilir (avour kuwu), dan Pembangunan Waduk Jadi.

“Rakor terkait dengan percepatan pembangunan Jabung Ring Dyke, Avour Kuwu, dan Waduk Jadi ini pun telah dilaksanakan, belum lama ini,” ucap Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein.

Wabup dua periode itu menjelaskan, banjir di bantaran Bengawan Solo menyebabkan kerugian dan kerusakan infrastruktur. Biasanya dipicu faktor curah hujan yang tinggi dan pengaturan buka tutup pintu air di daerah hulu Sungai Bengawan Solo. Sehingga JRD sangat diperlukan.

Kemudian tak kalah penting, keberadaan Waduk Jadi di Kecamatan Semanding diperlukan, agar tidak terjadi banjir kiriman ke Kecamatan Tuban, Semanding dan Merakurak.

Selain ketiga proyek tersebut, Wabup menekankan agar BBWS Bengawan Solo dan pihak terkait memperhatikan kondisi Kali Kening yang melintasi sejumlah kecamatan Tuban.

"Ketiga PSN dan Kali Kening sangat penting dalam rangka mengantisipasi terjadi banjir, kita minta BBWS agar memperhatikan ini," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala SNVT PJSA Bengawan Solo, R. Panji Satrio mengatakan, JRD akan digunakan untuk menampung air dari sejumlah sungai dan aliran Bengawan Solo.

“Jika JRD beroperasi dengan optimal maka diperoleh cadangan air mencapai 30,4 juta liter. Cadangan air ini dapat digunakan untuk irigasi maupun keperluan lain. Jika debit air dinilai terlalu tinggi maka pintu air akan dibuka dapat dialirkan menuju Laut Jawa,” tuturnya.

Terkait dengan pengendalian banjir Sungai Bengawan Solo, pemerintah pusat telah menganggarkan dana mencapai Rp 1,4 miliar pada tahun 2021.

Sebagai upaya pengendalian banjir maka akan dibangun avour sepanjang 3 kilometer di desa Ngadirejo Kecamatan Rengel dan di desa Simorejo Kecamatan Widang.

Sementara untuk pembangunan Waduk Jadi, Panji menyatakan proyek tersebut diundur pengerjaannya akibat terkena refocusing Covid-19.

"Rencanannya pembangunan akan dimulai pada tahun 2023 yang diawali dengan pembebasan lahan. Ditargetkan dapat rampung di tahun 2027," pungkasnya.(ist)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.