KEDIRI (Lenteratoday) - Pemerintah Kota Kediri mengadakan lomba foto cerita KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) yang diikuti 46 Kelurahan di Kota Kediri. Pemkot Kediri memberikan workshop kepada anggota KIM selama dua hari 15-16 April 2021 di ruang Joyoboyo Balaikota Kediri untuk memberikan edukasi bagi peserta bagaimana cara memfoto dan bercerita dengan benar.
Kepala Bidang Tata Kelola Sumber Daya dan Pelayanan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri Dani Budi Pulasto dalam sambutanya mengatakan bahwa lomba ini khusus untuk anggota KIM. Karena kedepannya peran KIM akan didorong supaya lebih aktif memberikan edukasi agar tidak muncul hoax, fitnah, SARA yang berkembang di lingkungan masyarakat.
“Di era digital informasi berkembang dengan cepat dan hampir tidak bisa dicegah. Oleh karena itu, salah satu fungsi KIM ini untuk memberikan edukasi agar tidak muncul hoax, fitnah, SARA di lingkungan masyarakat. Dan kedepannya fungsi KIM untuk didorong agar lebih aktif lagi” ungkap Dani, Kamis (15/04/2021).
Ditambahkan, KIM kedepanya agar bekerja sama dan melibatkan tenaga dari Dinas Kominfo yang ada di kelurahan. Agar arus informasi dari Pemkot Kediri ke masyarakat dapat disampaikan dengan baik. Karena peran KIM yang menjadi mediator, penyaring, penyampai untuk informasi dari pemerintah ke masyarakat.
Diakhir sambutan Dani mengingatkan agar tetap menjalankan visi dan misi dari KIM walaupun dengan banyaknya informasi hoax yang berkembang di masyarakat. “Saya berharap kepada anggota KIM yang hadir saat ini Tetap menjalankan visi dan misi dari KIM walaupun banyak informasi hoax berkembang di masyarakat” pungkasnya.
Sementara itu dalam workshop lomba foto cerita KIM ini, menghadirkan Prastyo dari LKBN Antara (Lembaga Kantor Berita Nasional Antara) yang memberikan penjelasan dan edukasi pada anggota KIM. Ia mengedukasi cara agar dapat memberikan informasi pada masyarakat lewat foto dan memberikan pengarahan untuk cara membuat berita yang benar.
Dalam acara workshop ini dibagi menjadi dua hari karena pandemi Covid-19 yang mengharuskan pembatasan jumlah peserta di ruangan. Dari 46 anggota KIM dibagi menjadi dua kloter, sehingga hanya 23 anggota yang mengikuti workshop dalam satu hari. (gos)
.jpg)
