
PONOROGO (Lenteratoday) - Keluarga para pekerja migran Indonesia (PMI) asal Ponorogo diimbau tidak menjemput langsung ke bandara saat keluarganya yang merantau di luar negeri pulang ke tanah air pada lebaran kali ini. Hal ini sebagai langkah menekan penyebaran dan masuknya covid-19 beserta varian barunya ke Indonesia, termasuk Ponorogo.
“Yang menjemput biar pemerintah (Pemkab Ponorogo dan instansi terkait). Keluarga tidak perlu berbondong-bondong ke Surabaya. Cukup di sini saja. Agar lebih aman, lebih terkendali dan lancar,” ungkap Bupati Ponorogo Sugiri ‘Kang Giri’ Sancoko usai mengikuti Rapat Penanganan Kepulangan PMI, WNI dan WNA. Rapat digelar secara online bersama Kapolres Ponorogo AKBP Mochammad Nur Aziz dan Dandim 0802/Ponorogo Letkol (Inf) Sigit Sugiharto, Senin (26/4/2021) di Aula Pesat Gatra Mapolres Ponorogo.
Imbauan ini dinyatakan Kang Giri, sebab setiap PMI yang mudik pada musim lebaran kali ini wajib mengikuti prosedur standar kepulangan yang telah ditentukan oleh Pemprov Jatim, yaitu bahwa setelah mendarat di Bandara Juanda Surabaya, para PMI akan dikarantina lebih dulu di Asrama Haji Sukolilo.
Mereka akan menjalani tes swab untuk mengetahui statusnya terhadap covid-19. Bila negatif, PMI diperkenankan pulang ke daerah masing-masing dengan transportasi dari masing-masing pemkab/pemkot. Bila positif, maka akan dikirim ke rumah sakit untuk ditangani covid-19-nya.
Penjemputan oleh Pemkab Ponorogo terhadap para pahlawan devisa itu akan dilakukan di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya setelah dinyatakan negatif covid-19. Sesampai di Ponorogo, mereka akan menjalani karantina dan tes covid-19 kedua. Bila hasilnya negatif, PMI yang bersangkutan bisa pulang ke rumahnya masing-masing.
“Soal karantinanya di mana dan sebagainya, apakah pakai shelter terpusat atau pakai yang di desa-desa, semuanya akan segera kita bahas dalam rapat bersama seluruh instansi yang mengurusi persoalan covid-19 ini,” kata Kang Giri sambil menyebut ada sekitar 6 ribu PMI yang kemungkinan akan pulang secara bergelombang.
Prosedur standar penanganan kepulangan PMI ditetapkan oleh Gubernur Jawa Timur bersama Pangdam Brawijaya, Kapolda Jatim dan seluruh instansi berwenang. Dengan prosedur ini harapannya angka penularan covid-19 dari luar negeri bisa dicegah. Apalagi, menurut Profesor Nyoman, epidemiolog dari Unair yang memberikan paparan dalam rapat tersebut, ada varian virus corona yang patut diwaspadai akan masuk melalui para PMI yang rata-rata bekerja di negara-negara persemakmuran. (ist)