Pasuruan - Ketua GM FKPPI Pasuruan, Ayik Suhaya, mendaftarkan sebagai calon walikota (Cawali) Pasuruan melalui Partai Golkar. Ia didampingi puluhan orang pendukung dan pegiat LSM untuk mengambil formulir pendaftaran cawali Pasuruan, Jumat (24/1/2020).
“Saya sudah bertekad dan merasa terpanggil untuk mencalonkan diri sebagai Walikota Pasuruan. Ini adalah ikhtiar untuk secara langsung membangun Kota Pasuruan sejahtera lahir batin,” kata Ayik Suhaya.
Menurut Ayik Suhaya, ia menyadari posisinya yang bukan berasal dari politisi. Namun dengan berbekal pengalaman sebagai pegiat LSM, ia memiliki modal dan jaringan basis massa luas yang siap mendukung dan memenangkan pertarungan pilkada Kota Pasuruan tahun 2020 mendatang.
Ibarat pepatah, tensi politik menjelang Pilwali Kota Pasuruan bak hangat-hangat tai ayam. Nyaris tidak ada greget dan antusias masyarakat dalam menyambut pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Hingga kini, hanya ada sejumlah nama yang telah mendaftar sebagai cawali, diantaranya Anshori, Raharto Teno Prasetyo, Ismail Nachu, Yunus Ilyas. Mereka secara bergantian mendaftar sebagai cawali di partai politik yang membuka penjaringan cawali.
“Orang yang mendaftar cawali hanya itu-itu saja. Kami minta agar para calon serius dan tidak awu-awu dalam mengikuti ketentuan yang disyaratkan,” kata Arief Ilham, anggota Tim Pilkada Partai Golkar Kota Pasuruan.
Menurut Arief, tidak ada mahar politik dalam proses penjaringan di Partai Golkar. Namun dalam layaknya sebuah pesta demokrasi, juga membutuhkan biaya politik yang tidak sedikit.
Meski memiliki tiket tujuh kursi di parlemen, Partai Golkar tetap menjalin komunikasi politik dengan parpol lainnya. Sehingga cawali yang akan diusungnya, memiliki legitimasi dan dukungan kuat di masyarakat.
“Kami sudah menjalin komunikasi dengan parpol lain. Koalisi ini juga menjadi tanggung jawab cawali yang kami usung,” tandas Arief Ilham. (oen)
.jpg)
