
SURABAYA (Lenteratoday) -Sekelompok orang mengatasnamakan Arek Aktivis Suroboyo 98 Tangi mendatangi kepolisian untuk melaporkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Emil Listianto Dardak, dan Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Heru Tjahjono.
Laporan tersebut terkait dugaan pelanggaran protocol kesehatan dalam acara ulang tahun ke-56 Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Rabu malam, 19 Mei 2021.
Sekelompok orang mengatasnamakan Arek Aktivis Suroboyo 98 Tangi itu diwakili Roni Agustinus didampingi kuasa hukumnya, Arihan Simahela.
Mereka membawa barang bukti, yakni foto kerumunan acara ulang tahun yang diambil dari video yang beredar dan viral sejak beberapa hari lalu.
“Laporan tersebut akan kami dalami dan akan kami tindaklanjuti. Laporan terkait dugaan pelanggaran prokes [protokol kesehatan],” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Gatot Repli Handoko di Surabaya, Senin (24/5/2021).
Kuasa hukum pelapor, Arihan Simahela, menuturkan bahwa ketiga terlapor dilaporkan dengan Pasal 14 Ayat (1) dan Ayat (2) UU Wabah Penyakit Menular dan Pasal 93 UU Kekarantinaan. Terlapor juga dilaporkan dengan Pasal 5 dan 12 UU Tindakan Pidana Korupsi. Gratifikasi turut dipakai berkaitan dengan dugaan penggunaan anggaran negara pada acara ultah tersebut.
Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang menggambar kerumunan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, viral di media sosial. Kerumunan itu diduga pesta ulang tahun Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa atau pada Rabu malam, 19 Mei 2021.
Video itu mulai tersebar di jejaring WhatsApp dan media sosial sejak Kamis. Sontak setelah itu sebaran meluas di berbagai aplikasi medsos. Bahkan, akun gosip terkenal, Lambe Turah, ikut-ikutan menyebarkan video tersebut, Jumat, 21 Mei 2021. Tidak ada keterangan video diikutkan dalam unggahan itu.
Plh Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono mengaku sebagai inisiator acara ulang tahun Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Rabu malam, 19 Mei 2021, menyebut acara itu bersifat kejutan atau surprise, karenanya Khofifah tidak tahu-menahu soal rencana itu.
Heru menjelaskan, total orang yang hadir di acara itu berjumlah 50 orang. Jumlah itu jauh lebih sedikit dari kapasitas normal Grahadi sebanyak 2.000 orang. Karena itu ia menegaskan tidak ada kerumunan dalam acara itu.
Terpisah, Khofifah juga mengklarifikasi dan meminta maaf soal itu melalui jejaring grup WhatsApp dan akun Instagram Pemprov Jatim pada Sabtu, 22 Mei 2021. Ia mengklaim acara itu bukan inisiatifnya dan di lokasi sudah sesuai protokol kesehatan. Video yang beredar, menurutnya, pengambilan gambar saat acara akan bubar (Ist).