BATU (Lenteratoday) - Pamerkan gaun dari bahan daur ulang di acara seminar Lingkungan Hidup se-Kota Batu, pada Selasa, (8/6/2021), Komunitas Bank Sampah curi perhatian.
Tunjukkan karya dari karung semen, Dwi Harining Setyowati, perancang busana dari bahan daur ulang bangga menceritakan proses pembuatannya. Perempuan ketua komunitas bank sampah se-Kota Batu ini juga menjelaskan, ini hanyalah salah satu dari sekian banyak produk hasil daur ulang di Bank Sampah Kota Batu.
"Ini salah satu karya kami, kami membuat gaun ini dari limbah karung semen, yang sudah diolah dan dikeringkan, sehingga aman digunakan," pungkasnya pada Selasa (8/6/2021).
Proses pengerjaan satu gaun bisa memakan waktu hingga 1 bulan. Dalam proses pewarnaan gaun sendiri juga menggunakan cat yang alami, sehingga tak merusak lingkungan. "Pewarnanya kita menggunakan bahan alami dari serat kayu, atau sejenisnya, jadi dalam proses pembuatan ini kita juga tidak menghasilkan limbah lagi," tambah Dwi.
Saat ini, komunitas bank sampah, sudah berada di campur seluruh kecamatan di Kota Batu. "Bank sampah kartini sejati Kota Batu ini sudah ada sejak 2017. Yakni sekitar 56 komunitas, namun di akhir 2020 sudah mengalami perkembangan, sebesar 178 komunitas yang tersebar di 24 desa di Kota Batu," terang Dwi menjelaskan.
Komunitas bank sampah berfokus pada pemberdayaan warga melalui hasil kreatif mengolah limbah menjadi berkah. Selain karya kreatif seperti gaun yang bisa dipakai, Bank Sampah juga memiliki koperasi yang memberdayakan lebih dari 100 komunitas hingga hari ini. (ree)
