13 April 2025

Get In Touch

Varian Delta Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19 di Inggris

Seorang warga berjalan melewati tanda informasi di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19) di Bolton, Inggris -Ant
Seorang warga berjalan melewati tanda informasi di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19) di Bolton, Inggris -Ant

JAKARTA (Lenteratoday) -Varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India kini menjadi penyebab hampir semua kasus virus corona di Inggris, demikian disampaikan Public Health England (PHE) pada Jumat (18/6/2021).

"Data terbaru menunjukkan bahwa 99 persen kasus yang diperiksa urutan dan genotipenya di seluruh negeri adalah varian Delta," kata PHE.

Sekitar 33.630 kasus varian Delta tercatat pada pekan lalu, menurut PHE. Varian Delta dianggap 65 persen lebih menular di rumah tangga dibandingkan varian Alpha, yang sebelumnya mendominasi kasus virus corona di Inggris.

Peningkatan kasus Delta sebagian besar dilaporkan di kelompok usia yang lebih muda, yang banyak di antaranya tidak divaksinasi atau baru saja menerima dosis pertama mereka, papar badan eksekutif kesehatan itu.

Kepala Eksekutif Badan Keamanan Kesehatan Inggris Jenny Harries mengatakan "menggembirakan" bahwa angka rawat inap dan kematian tidak meningkat secepat peningkatan kasus, namun para ahli akan "terus memantaunya dengan saksama."

Inggris melaporkan 11.007 kasus baru Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam, sehingga total kasus virus corona di negara itu menjadi 4.600.623, menurut angka resmi yang dirilis Kamis.

Data baru yang dipublikasikan oleh PHE pada pekan ini menunjukkan vaksin AstraZeneca 92 persen efektif mencegah rawat inap akibat varian Delta setelah pemberian dua dosis, sementara vaksin Pfizer 96 persen efektif mencegah rawat inap setelah dua dosis.

Di sisi lain, Ilmuwan mengatakan Inggris mengalami “gelombang mini” pandemi Covid-19 telah melanda Inggris setelah dari 80 persen kota besar dan kecil di negara ini melaporkan peningkatan kasus yang tajam.

Dilansir dari The Sun, lonjakan ini terjadi setelah ahli mengatakan mayoritas kalangan anak muda banyak terkonfirmasi Covid-19.

Di sisi lain, peningkatan infeksi turun dari 89 persen menjadi 53 persen dalam beberapa hari terakhir pada orang yang telah mendapatkan vaksin penuh dan sebagian.

Tim Spector, ilmuwan utama pada aplikasi studi ZOE Covid dan profesor epidemiologi genetik di King's mengatakan bahwa kasus akan memuncak dalam dua minggu ke depan sebelum kembali melandai.

“Ini adalah minggu yang jauh lebih baik daripada minggu lalu. Laju kenaikan di Skotlandia dan Inggris bagian Barat Laut masih naik tetapi ada tanda-tanda menurun. London sepertinya mulai melambat,” ujar Spector.

“Jika kita melihat bagaimana gelombang masa lalu datang dan pergi, saya memprediksi bahwa gelombang ini akan mencapai puncaknya sekitar 10 hingga 14 hari dan kemudian mulai turun,” pungkasnya (Ant).

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.