MALANG (Lenteratoday) - Indonesia menduduki peringkat tertinggi, untuk kematian anak akibat covid19. Hal ini dipaparkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), porsentase kematian anak akibat covid19 mencapai 12.5 persen.
Data tersebut menunjukkan, 1 dari 8 orang positif covid19, terdapat 1 anak dengan usia 0-18 tahun yang terjangkit covid19. Dilansir dari suara.com, Ketua Umum IDAI Aman Bhakti Pulungan mengungkapkan, data IDAI case fatality rate-nya itu mencapai 3-5 persen. Ini kematian paling banyak di dunia.
Setali tiga uang, di Kota Malang angka pasien anak akibat covid19, juga patut dapat perhatian. Sejak maret 2020 - april 2021 ada 491 pasien anak yang masuk ruang isolasi Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Sebanyak 62 pasien masuk Pediatric Intensive Care Unit (PICU).
dr. Saptadi Sp.A, Konsultan Pediatric Emergency itu menjelaskan, bahwa ICU untuk anak sangat penting. "10-15% pasien covid anak membutuhkan perawatan intensif, karena gejala covid berat dan kondisi kritis," jelasnya pada lentera.
Kematian terhadap anak akibat covid19 juga disebabkan oleh angka penyebaran, dan penularan meningkat pesat karena protokol kesehatan yang tidak pernah diterapkan secara baik. Selain itu, mutasi virus juga jadi faktor lain.
Saptadi juga menerangkan, bahwa PICU dan ICU dewasa harus terpisah, dengan alasan untuk mencegah penularan covid dan penyakit penyerta lain.
"Pemisahan ini juga mengurangi dampak gangguan psikologis pada pasien anak, dan karena keahlian tenaga perawat PICU berbeda dengan perawat dewasa," lanjutnya menerangkan.
Saat ini PICU RSSA hanya menerima 1-2 pasien anak covid, hal ini karena keterbatasan fasilitas yang ada. "Untuk pasien Covid yg masuk PICU rata-rata hanya 1-2 pasien," paparnya.
"Bukan karena pasien anak sedikit, tapi karena kapasitas PICU kita di RSSA hanya maximal 2. Ini berarti kita sering terpaksa menolak pasien ke RSSA karena kapasitas penuh," tutupnya. (ree)
.jpg)
