24 April 2025

Get In Touch

Benigno Aquino, Mantan Presiden Filipina Tutup Usia

Benigno Aquino (Reuters)
Benigno Aquino (Reuters)

Mantan Presiden Filipina Benigno Aquino, putra dua ikon demokrasi negara Asia Tenggara itu, meninggal pada Kamis (24/6) setelah dirawat di rumah sakit di Manila.

Pria berusia 61 tahun yang kerap siapa Noynoy itu memimpin negara tersebut pada periode 2010 - 2016 sebelum digantikan oleh Duterte.

"Dengan kesedihan yang mendalam saya mengetahui pagi ini tentang meninggalnya mantan presiden Benigno Aquino," kata hakim Mahkamah Agung Marvic Leonen, yang diangkat oleh Aquino pada 2012, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (24/6/2021).

"Merupakan suatu kehormatan untuk melayani negara bersamanya. Dia akan sangat dirindukan," menurut pernyataan itu.

Bendera negara Filipina pun terlihat berkibar setengah tiang di gedung senat di Manila pada hari Kamis.

Populer dengan nama Noynoy, dia membawa gelombang dukungan publik ke kursi kepresidenan setelah kematian ibunya pada 2009, pemimpin "Kekuatan Rakyat" yang dihormati Corazon Aquino, yang juga presiden dari 1986 hingga 1992.

Ayahnya yang senama dengan dia, adalah seorang senator yang dengan gigih menentang pemerintahan Ferdinand Marcos. Dia dibunuh ketika saat kembali ke rumah dari pengasingan politik pada tahun 1983.

Pembunuhan itu mengejutkan bangsa dan membantu mendorong Marcos jatuh dari jabatannya dalam revolusi People Power 1986 dan mengantarkan ibunya menjadi presiden.

Sebagai putra tunggal, Aquino bekerja di bisnis gula keluarga sebelum memulai karir politiknya pada tahun 1998.

Aquino menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat selama tiga periode antara 1998 dan 2007 serta mewakili provinsi Tarlac tempat pabrik gula di utara Manila.

Dia adalah korban luka tembak dari percobaan kudeta militer 1987 terhadap pemerintahan ibunya. Dia ditembak lima kali dan tiga pengawalnya terbunuh (Ist).

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.