Curiga Komersialisasi Vaksinasi [KORAN DIGITAL SENIN,12/7/2021]

DI tengah menggilanya penularan Covid-19 di Indonesia, pemerintah malah mengeluarkan kebijakan yang memicu kegaduhan. Melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kimia Farma diizinkan melayani dan menjual vaksinasi corona. Ironis, sebab realisasi vaksinasi yang selama ini digeber secara gratis saja, baru mencapai 20% dari target 181,5 juta penduduk Indonesia yang harus divaksin agar tercapai kekebalan komunal. DPR RI hingga para ahli pun mengeluarkan kritikan tajam. Negara dinilai memanfaatkan bencana untuk mengeruk keuntungan melalui perusahaan pelat merahnya. Kecurigaan vaksin yang dibeli dengan APBN dijual, bahkan vaksin donasi dikomersialisasi pun menyeruak. Namun pemerintah ngotot, bila alasan memperbolehkan vaksinasi bayar sendiri Rp 879.140 per paket (2 dosis) di apotek-apotek, diharapkan mempercepat pencapaian herd immunity. Aneh! Gratis saja banyak yang belum sadar, apalagi bayar? BACA BERITA LENGKAP, DOWNLOAD DI SINI https://cdn.lentera.co/c/newscenter/lenteratoday/2021/07/12072021.pdf