MALANG, (Lenteratoday) - Beberapa waktu yang lalu, sosial media sempat dihebohkan dengan akurasi data covid19 yang ada di Kota Malang. Perbedaan data milik pemerintah Kota Malang, dengan yang ada di lapangan sempat membuat warganet geram.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif menjelaskan, mekanisme pendataan pasien dan korban covid19 tidak bisa real time.
"Data yang ada di website itu adalah hasil akumulasi yang dilakukan dalam beberapa hari, karena menyortir data juga perlu waktu, data covid19 ini bukan data yang bisa dilaporkan secara real time," kata Husnul setelah rapat koordinasi penanganan covid dengan Walikota Malang pada Kamis, (15/7/2021).
"Jadi jika ada kematian pada hari itu, maka angka itu akan masuk pada hari berikutnya," lanjut Juru bicara satgas covid19 Kota Malang itu.
Tenaga yang terbatas tak sebanding dengan melonjaknya jumlah kasus di Kota Malang. Hingga saat ini Kota Malang masih kesulitan untuk mencari relawan, utamanya pada sektor pemulasaran. Dari puluhan data pelamar yang masuk, hanya ada 8 orang yang bersedia menjadi relawan.
Gugurnya beberapa calon relawan itu tak lain karena terkendala restu dari keluarga masing-masing. (ree)
.jpg)
