22 April 2025

Get In Touch

Cegah Klaster Keluarga, Pemkot Surabaya Terapkan Standar Perawatan Covid-19

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi

SURABAYA (Lenteratoday) - Pemkot Surabaya menerapkan standar perawatan Covid-19 kepada warga dengan hasil rapid antigen positif. Sehingga, pasien tidak harus menunggu hasil Swab PCR keluar. Langkah ini diambil sebagai upaya preventif, dan kuratif, mencegah klaster di lingkungan keluarga..

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menginstruksikan kepada seluruh Puskesmas di 31 kecamatan, agar menerapkan standar penanganan Covid-19 kepada pasien tersebut. Standar ini juga diterapkan sebagai upaya percepatan penanganan.

"Kalau ada warga hasil rapid antigen positif, maka langsung dikasih obat-obatan, beri vitamin dan permakanan. Jadi tidak harus menunggu hasil swab PCR nya keluar," kata Eri Cahyadi, Selasa (20/7/2021).

Mantan Kepala Bappeko Surabaya tersebut juga menghimbau kepada seluruh warga Surabaya, apabila mengalami gejala batuk maupun flu, supaya segera memeriksakan diri ke Puskesmas. Selain dilakukan pemeriksaan kesehatan, juga dilakukan rapid antigen.

"Kalau ada yang sakit misal batuk atau flu, saya harap agar bisa langsung ke Puskesmas. Ketika ada yang batuk flu, langsung dilakukan pemeriksaan rapid antigen," ucapnya.

Nantinya, lanjut Eri, apabila hasil rapid antigen positif, berkenan untuk menjalani isolasi ke Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT), Hotel Asrama Haji (HAH), atau tempat-tempat yang telah disediakan Pemkot Surabaya. Khususnya, bagi warga yang rumahnya kurang layak apabila digunakan untuk isolasi mandiri (isoman).

"Makanya saya punya kebijakan kalau rapid antigen positif, langsung ditarik isolasi agar jangan di dalam rumah. Karena Covid 19 ini bukan aib, tapi penyakit yang bisa disembuhkan. Kita harus semangati mereka," tuturnya.

"Segera melaporkan ke Puskesmas maupun rumah sakit. Harapannya, warga tersebut bisa segera mendapat perawatan untuk mencegah terjadinya klaster di lingkungan keluarga. Karena masih saja ada warga yang merasa penyakit ini adalah sebuah aib. Sehingga mereka takut untuk melaporkan ataupun memeriksakan diri ke Puskesmas atau Rumah Sakit," lanjutnya

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara menjelaskan, Wali Kota ingin melakukan percepatan penanganan melalui standar perawatan Covid-19. Sehingga, ketika ada warga dengan hasil rapid antigen positif, langsung diberikan obat obatan, vitamin hingga permakanan.

"Pak Wali Kota ingin percepatan penanganan. Kalau ada warga melakukan rapid antigen mandiri dan hasilnya positif, maka diharapkan juga segera melaporkan ke Puskesmas," kata Febri.

Bagi warga Surabaya yang mengalami gejala flu maupun batuk, pihaknya juga mengimbau supaya segera memeriksakan diri ke Puskesmas. Ketika hasil rapid antigen positif, maka perawatannya langsung disesuaikan dengan standar

"Kalau rumah tidak layak digunakan isoman, bisa langsung ke RSLT atau Hotel Asrama Haji agar langsung mendapat penanganan. Untuk mencegah klaster keluarga, warga yang konfirmasi, langsung dipindah ke RSLT atau HAH," jelasnya.

"Jangan ragu untuk menyampaikan hasilnya. Ketika sudah dilaporkan kalau dia positif rapid antigen, ini langsung disampaikan ke Lurah, Camat agar mendapat permakanan. Lalu ke Puskesmas untuk penanganan pertama," pungkasnya. (Ard)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.