LAMONGAN (Lenteratoday) - Siapa sangka, berkat kepiawaiannya membuat layang-layang sejak usia dini, seorang pemuda di Lamongan berhasil keluar dari keterkungkungan ekonomi di tengah pandemi.
Ya, bisa dibilang ia sukses. Kini kisahnya jadi inspirasi serta perbincangan warga setempat. Pemuda itu diketahui bernama Udin, warga Desa Mungli, Kecamatan Kalitengah, Lamongan.
"Berbekal coba-coba serta menekuni hobi masa kecil saat bermain layang-layang, Ahamdulillah akhirnya bisa," ungkapnya pada Sabtu (15/8/2021).
Lewat beragam inovasi yang ia tuangkan di layangan sowangan, karyanya benar-benar dihargai para penggila layang-layang. Betapa tidak, untuk satu buah layangan sowangan karya Udin itu dihargai sekitar Rp 4 juta sampai Rp 5 juta.
Namun, Tak hanya berkat kegigihannya berinovasi hingga membuat orang tertarik. Kesuksesannya pun tak lepas berkat keberuntungan, pesanannya kini terus mengalir semenjak awal bulan Agustus yang kebetulan pula bertepatan dengan musim kemarau.
"Alhamdulillah, untuk kemarau dan HUT Kemerdekaan RI ke 76 ini banjir orderan mas, tidak hanya Lamongan tok, pesanan juga datang dari Rembang dan Jepara Jawa Tengah, hingga Jakarta," ungkapnya.
Uniknya, keahlianya membentuk segala jenis rupa hingga model layangan ia kuasai dari platform Youtube. Dari setahun menjalani karir menjadi pengrajin ia sekarang sudah memiliki puluhan mitra usaha.
"Saya juga suka melihat tutorial cara membuat layang-layang sowangan naga di Youtube. Saya sudah satu tahun ini menjadi pengrajin layang-layang sowangan naga," tambahnya.
Dijelaskan Udin, untuk menyelesaikan satu buah layang-layang naga dengan panjang 70 m, dibutuhkan waktu selama 20 hari. Oleh karena itu, untuk mempercepat proses pengerjaan kreasi layang-layangnya, Udin telah dibantu oleh keluarganya di rumah. "Selama mengerjakan layang-layang ini saya dibantu anggota keluarga saya yang lain," pungkasnya. (dit)
.jpg)
