Senjakala Kelam KPK [KORAN DIGITAL SENIN,16/8/2021]

SECARA romantis, waktu senja digambarkan dengan langit merah merona membangkitkan semangat dan optimisme esok hari. Sayangnya, dalam kisah pemberantasan korupsi di negeri ini, senjakala kelam lah yang makin jelas terlihat. Para pegiat anti-korupsi meluapkan kritikan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saat ini di era Firli Bahuri, dikatakan menjadi masa ‘tergelap’ sepanjang sejarah berdirinya lembaga anti-rasuah tersebut. Catatan Indonesia Corruption Watch (ICW) ada 444 kasus korupsi rugikan negara Rp 18,6 triliun sepanjang 2020. Ironisnya meski mayoritas dijerat dengan pasal yang memungkinkan hukuman mati, di akhir cerita malah ‘diskon gede’ hukuman yang diberikan. Itu hanya ‘puncak gunung es’ permasalahan di Gedung Merah Putih. Yang juga tak kalah ‘panas’ adalah kisruh terkait hasil Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dalam proses alih status pegawai menjadi aparatur sipil negara (ASN). Ada 75 pegawai dinyatakan tak lolos--51 diberhentikan dan 24 dibina. Tak hanya tanda senjakala nan muram pemberantasan korupsi, tapi lebih dari itu, pelemahan KPK wujud regresi demokrasi di Indonesia. BACA BERITA LENGKAP, DOWNLOAD DI SINI https://cdn.lentera.co/c/newscenter/lenteratoday/2021/08/16082021.pdf