SURABAYA (Lenteratoday) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya, menyebutkan, per 25 Juli sebanyak 41,57 persen atau hampir mencapai 50 persen anak di Surabaya memiliki Kartu Identitas Anak (KIA).
Kepala Dispendukcapil Surabaya, Agus Imam Sonhaji, menjelaskan rinciannya, 319.338 keping dari wajib KIA 768.210. Jumlah tersebut bersifat akumulatif. Sehingga, ia optimis akhir tahun bisa mencetak lebih banyak lagi. Tahun lalu, Dispendukcapil mencetak 190.573 keping.
’’Tahun lalu kurang lebih 20 persen.Semua sumber daya akan kami optimalkan di tengah keterbatasan ini,’’ ujarnya, Kamis (26/8/2021).
Sonhaji juga menyatakan, KIA sangat penting sekali untuk identitas penduduk yang berusia dibawah 17 tahun. Sama pentingnya dengan E KTP pada umumnya. Seperti digunakan saat pendaftaran sekolah, membuat dokumen keimigrasian, transaksi keuangan di perbankan, pelayanan kesehatan, hingga mencegah terjadinya perdagangan anak.
"Manfaatnya serupa dengan KTP Elektronik," ucapnya.
Terkait distribusi, lanjut Sonhaji, ditangani oleh kelurahan. Serta dibantu RT / RW untuk usia dibawah 5 tahun. Hingga melalui masing - masing sekolah bagi anak anak usia sekolah.
"Jadi ketika keluarga mengurus akta kelahiran maka dapat KIA sekalian," jelasnya.
"Masyarakat yang punya anak usia di bawah 17 tahun dan belum punya akta kelahiran agar segera mengurus dan nantinya akan sekaligus mendapatkan KIA. Bagi yang sudah punya akte kelahiran tapi belum punya KIA dan belum sekolah, maka cek produknya mungkin sudah ada di kelurahan dan tinggal ambil," sambungnya.
Jika sudah punya akta kelahiran dan sudah sekolah tapi belum punya KIA, tuntas Sonhaji, silahkan minta ke sekolah untuk mengkoordinasikan penerbitan KIA lewat sekolah secara kolektif ke Dispendukcapil. (Ard)
.jpg)
