KOPENHAGEN (Lenteratoday) -Denmark memutuskan untuk mulai mencabut seluruh pembatasan protokol Covid-19. Ini dilakukan setelah tingkatan vaksinasi di negara itu mencapai 80%.
Dengan adanya pembukaan ini, Denmark menjadi negara pertama di Eropa yang benar-benar membuka kembali negaranya. Ini sekaligus mengakhiri penguncian selama 548 hari.
Mengutip Guardians, Sabtu (11/9/2021) pengembalian kepada kenormalan sendiri sebenarnya sudah mulai diterapkan pada 14 Agustus lalu dengan mengharuskan publik menunjukkan kartu bukti vaksin. Namun pada saat ini, bukti vaksin itu tidak perlu ditunjukkan lagi.
"Saya tidak akan mengatakan ini terlalu dini. Kami telah membuka pintu tetapi kami juga mengatakan bahwa kami dapat menutupnya jika diperlukan," kata Søren Riis Paludan, seorang profesor virologi di Universitas Aarhus di kota terbesar kedua di Denmark.
Dari angka vaksinasi, lebih dari 80% orang di atas usia 12 tahun di negara Skandinavia telah menerima dua suntikan. Pemerintah Denmark mengatakan tidak lagi menganggap Covid-19 sebagai penyakit "kritis secara sosial".
Meski begitu, pemakaian masker dan pengaturan social distancing di beberapa tempat seperti bandara dan fasilitas kesehatan masih diberlakukan. Selain itu, aturan ini juga diberlakukan di perbatasan masuk dan keluar negara itu.
Denmark sendiri mencatatkan 351 ribu kasus Covid-19 sejak virus itu memasuki wilayahnya. Jumlah kasus ini diiringi oleh 2.604 kematian.(grd)
.jpg)
