
Surabaya – Ajaran sukuSamin dinilai sangat relevan untuk menangkal hoax pada era saat ini. Hal inidisampaikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat bersilaturahmi denganmasyarakat Samin, di Desa Margomulyo Kecamatan Margomulyo, Minggu (23/2/2020)siang. Selain itu, Gubernur juga dikukuhkan sebagai Warga Kehormatan SedulurSikep Samin Bojonegoro.
Gubernur Khofifahmenandaskan bahwa salah satu ajaran suku Samin itu adalah ojo waton ngomong,tapi ngomongo sing maton. "Hari ini kita harus melakukan penetrasi atassering viralnya hoaks. Kalau dibiarkan, beredarnya hoaks bisamengganggu persaudaraan dan persatuan nasional. Di ajaran masyarakat Samin yangmengajarkan ngomong sing maton, ojowaton ngomong maka paling tidak saat kita bicara harus jelas nasnya,"tegas Khofifah. "Ini sesuatu yang harus didesiminasikan ke berbagai linidari kearifan lokal kita agar kita terjamin menerima info yang benar,"imbuhnya.
Khofifah kembalimenandakan bahwa ajaran tersebut juga sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW. yangjuga mengajarkan untuk berkata yang baik, dan jika tidak bisa berkata yangbaik, maka lebih baik diam. Nilai-nilai itu menjadi hal yang butuh disyiarkandi setiap lini generasi saat ini.
Sementara itu, pengukuhanKhofifah sebagai Warga Kehormatan Sedulur Sikep Samin Bojonegoro dilakukanlangsung oleh Mbah Hardjo Kardi, generasi keempat penggagas ajaran Samin, SaminSurosentiko.
Pengukuhan itudilakukan dengan mengalungkan selendang dan juga memakaikan udeng khasmasyarakat Samin oleh Mbah Hardjo Kardi. Hal tersebut sekaligus menjadi tandabahwa kehadiran Khofifah diterima terbuka oleh masyarakat Samin.
Ajaran Samin dikatakanKhofifah memiliki nilai filosofi yangtinggi. Dari lima pitutur luhur yang secara turun temurun diwariskan, menurutmantan Menteri Sosial ini, ajarannya masih sangat relevan dan dibutuhkanmenghadapi tantangan di era saat ini.
"Masyarakat Saminadalah kekayaan kearifan lokal yang dimiliki Jawa Timur, paling tidak ada 5pitutur yang dalam sekali nilainya. Ada anti kekerasan, menjunjung tingginilai kejujuran, dan memberi perlakuansama atau equal treatment serta berbicara yang bermakna ," tutur Khofifah.
Selain itu, dalamsilaturahmi dengan masyarakat Samin tersebut Khofifah juga menyerahkan sejumlahbantuan. Yaitu bantuan keuangan khusus (BKK) senilai Rp 230 juta pada KepalaDesa Margomulyo dan juga bantuan dua alat tenun tradisional.
Bantuan alat tenuntradisional tersebut diserahkan agar masyarakat Samin kian bersemangatmelestarikan budaya menenun. Pasalnya menenun masih menjadi kebudayaan yanghingga kini dilestarikan di sana dan menjadi ciri khas masyarakat Samin.
"Kita ingin agarmereka terus menenun, desain-desain yang sudah mereka buat bisa digunakan untukscarf atau untuk selendang. Ini akan jadi penguatan bagi masyarakat Samin,sebagai destinasi wisata budaya di Bojonegoro," ucap Khofifah.
Dalam silaturahmidengan warga masyarakat Samin ini, Khofifah juga menyempatkan diri untukberkunjung ke rumah Mbah Hardjo Kardi. Di sini Khofifah 'jagongan' bersamamasyarakat Samin menyerahkan gunungan sebagai tanda dimulainya wayang tengul.(ist/ufi)