23 April 2025

Get In Touch

Pemkot Kediri Suguhkan “Qurma” bagi Anak-anak, Demi Cetak Generasi Qurani

Anak-anak tengah mengikuti program Qurma di Masjid Baitul Adhim Kelurahan Kaliombo, Rabu (13/10/2021) sore.
Anak-anak tengah mengikuti program Qurma di Masjid Baitul Adhim Kelurahan Kaliombo, Rabu (13/10/2021) sore.

KEDIRI (Lenteratoday) - Beberapa waktu lalu, Pemkot Kediri meluncurkan program Pendidikan Al-Quran bertajuk “Qur’an Massive” (Qurma). Kegiatan yang dikhususkan bagi anak-anak usia maksimal 12 tahun ini, diharapkan dapat menjadi wadah bibit-bibit unggul generasi qur’ani di Kota Kediri.

Setelah sekian lama tidak ditemui, sekelompok anak-anak memakai busana muslim, menenteng tas, dan berdandan rapi duduk berbaur di serambi masjid. Sambil menunggu gurunya datang, mereka bersenda gurau, ada juga yang membaca Alquran.

Ya, pandemi pun memaksa kegiatan belajar mengajar di Taman Pendidikan Quran (TPQ) vakum sementara. Namun, seiring kondisi Covid-19 yang malandai dan Pemkot Kediri memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT), kini pemandangan guyub itu bisa ditemui kembali.

Berawal dari buah pikir Wali kota Kediri Abdullah Abu Bakar, tercetuslah program yang kini serentak terlaksana di 46 kelurahan. Mas Abu berharap, nantinya para santri ini dapat  maju di MTQ tingkat provinsi mewakili Kota Kediri.

“Di Kota Kediri terdapat beberapa pondok pesantren besar, juga berbagai macam organisasi Islam yang rukun, dan bersinergi. Adanya kegiatan ini, dapat menjadi wadah bagi anak-anak untuk mengembangkan talentanya dalam pemahaman Alquran, tanpa memandang kelompok mana pun,” ujar Mas Abu pada Kamis (14/10/2021).

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Ardi Handoko menjelaskan, terdapat 4 bidang pembelajaran yang ada di Qurma, yaitu tilawah, tahfidz, tarjim, dan khat. Setiap bidang akan diisi oleh 15 santri dan didampingi 1 tutor.

“Kuota perkelas dibatasi hanya 15 orang, sesuai rekomendasi Satgas Covid Kota Kediri. Proses belajar mengajar pun tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Pembelajaran pun dijadwalkan 2 hari dalam sepekan,” ujar Ardi

Wakil Ketua Qurma Agus Suharmaji juga menambahkan dalam program Qurma akan memasukkan aspek penilaian, rapor, dan ujian dalam periode tertentu. Di akhir tahun pembelajaran, nantinya juga diadakan musabaqoh atau lomba.

Berkaitan dengan seleksi santri, Wakil Ketua Qurma Agus Suharmaji menyampaikan proses seleksi santri dilakukan masing-masing TPQ berdasarkan talenta yang dimiliki santri. “Sehingga bagi anak-anak yang akan mengikuti program Qurma, kami arahkan untuk masuk ke TPQ dulu. Ini nanti juga akan memajukan TPQ dengan adanya regenerasi,” ujar Agus.

Spot Qurma pertemuan pertama sudah mulai berjalan salah satunya di Masjid Baitul Adhim Kelurahan Kaliombo, Rabu (13/10/2021) sore. Kegiatan diawali dengan seremonial sederhana dan sambutan dari Koordinator Qurma Kecamatan Kota Saifudin Muslih. Ia menyampaikan harapan agar ke depannya Kota Kediri tidak kekurangan generasi untuk mewakili perlombaan skala besar.

Seperti contoh Davia Dena Ailiyah yang dipilih menjadi salah satu santri Qurma bidang tilawah. Ia lolos seleksi yang dilakukan TPQ Ar-Roudhloh untuk mengikuti program ini. “Harapannya, bisa membaca Alquran lebih jelas dan bagus suaranya. Orangtua mendukung dan senang,” ujar Davia yang kini memasuki juz 1 Al-Quran.Saat ini, menurut data tim Qurma, sekitar 2.760 anak di Kota Kediri mengikuti program Qurma. Lalu tersedia kisaran 150 tutor dari 4 bidang yang diajarkan.

Reporter: Gatot Sunarko

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.