25 April 2025

Get In Touch

Mau Berburu Diskon Belanja Online di Harbolnas? Ini Rambu – Rambunya Biar Aman

Ilustrasi belanja online
Ilustrasi belanja online

SURABAYA (Lenteratoday) – Hari ini para pebelanja online boleh berburu diskon, karena hari ini adalah Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Tren berbelanja secara online terus meningkat setiap tahun, terutama di masa pandemi, karena dianggap sebagai cara berbelanja yang mudah tanpa harus ke luar rumah.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (iDEA/Indonesian E-Commerce Association) Budi Primawan kepada media. Menurutnya, perkembangan tren belanja online juga ikut meningkatkan industri perdagangan UMKM.

Namun, ia mengimbau masyarakat khususnya pembeli, terhadap pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan momen Harbolnas ini. Karena itu, pembeli harus jeli terhadap toko dan barang yang akan dibeli di marketplace. Ia mengimbau agar mereka melakukan transaksi di dalam platform, karena jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, pihak platform akan bertanggung jawab atas kesalahan proses pembelian tersebut.

Jika nanti terbukti ada penjual yang sengaja melakukan kecurangan, masing-masing marketplace memiliki sistem sanksi tersendiri, mulai dari memblokir penjual hingga di-blacklist sehingga penjual tidak bisa membuka toko lagi. “Kan ada yang berdagang elektronik melalui sosmed dan lainnya. Kalau terindikasi kenalan penjual, transaksi semuanya ada di platform, maka akan dibantu oleh pihak platfrom sampai itu clear,” ujarnya.

Pembeli juga diminta untuk tidak terburu-buru dan lebih teliti dalam berbelanja online. Amati barang dan tokonya, apakah toko tersebut memiliki review dari bagus atau tidak. Jika ada informasi barang yang kurang, manfaatkan fitur chat penjual dalam platform tersebut untuk memastikan kembali.

Dari sana, pembeli bisa mengetahui apakah toko tersebut memang baik atau tidak. “Itu bisa dilihat, seller yang baik akan menjelaskan secara cepat, lugas dan jelas. Jadi buyer jangan buru-buru,” jelas Budi.

Meski begitu, Budi mengaku dalam transaksi belanja online, kesalahan tidak hanya terjadi pada penjual saja, namun juga ada pada pembeli. Seperti pembeli yang tidak memahami sistem belanja online, sehingga memberikan komplain dan nilai yang tidak sesuai yang akhirnya merugikan penjual.

Namun, lanjut Budi, kasus-kasus pembelian online tersebut tidak banyak jika dibandingkan jumlah masyarakat yang puas dengan belanja online. “Sebenarnya itu minoritas, karena sebagian besar masyarakat puas. Terbukti dengan meningkatkan penjualan karena kemudahan pencarian dan pengiriman barang,” tanggapnya.

Untuk menjaga ekosistem yang sehat dalam belanja online, lanjut Budi, iDEA terus melakukan koordinasi denga berbagai pihak, mulai dari anggota (marketplace), konsumen dan pemerintah.

“Selama ini kerjasama cukup erat dan baik dengan anggota, seperti Shopee, Lazada, Shopee dan lainnya. Juga dengan pemerintahan di perdagangan, seperti Kemendag, BPOM dan edukasi ke seller maupun konsumen,” tutupnya.

Reporter : berbagai sumber

Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.