25 April 2025

Get In Touch

PMI Jember Normalisasi 51 Sumur Warga Korban Banjir Tak Layak Konsumsi

Personil PMI Jember saat normalisasi puluhan sumur warga korban banjir di Semboro yang kondisinya tak layak konsumsi.
Personil PMI Jember saat normalisasi puluhan sumur warga korban banjir di Semboro yang kondisinya tak layak konsumsi.

JEMBER (Lenteratoday) - Sebanyak 20 relawan tim wash PMI Jember diterjunkan ke lokasi bencana luapan sungai kali tanggul yang menggenangi ratusan rumah warga di Kecamatan Semboro. Tujuan para relawan ini melakukan normalisasi.

Normalisasi tersebut dilakukan dengan menggunakan tiga pompa untuk menguras sumur milik warga yang pasca bencana banjir tak lagi layak untuk dikonsumsi.  “Air sumur yang biasanya bersih, sekarang kotor dengan warna kuning dan bau. Jadi sementara tidak bisa digunakan untuk kebutuhan sehari hari,” ujar Mahroji, warga Dusun Rowotengu Desa Sidomulyo, Kecamatan Semboro, Selasa (16/11/2021).

Untuk memenuhi kebutuhan setiap hari, warga harus mencari air bersih ke sumur lain yang bersih. Namun demikian di Desa Sidomulyo terdapat sekitar 51 sumur warga tak layak digunakan karena terdampak banjir.

“Untuk desa kami di Sidomulyo ini ada sekitar 51 sumur yang terdampak banjir dimana airnya kotor. Air banjir masuk ke sumur karena posisi rumah penduduk rendah sehingga tergenang banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter,” ujar Totok Mujiarto, Perangkat Desa Sidomulyo yang ikut mendampingi relawan PMI Jember.

Dengan bantuan dari PMI Jember tersebut, warga sangat antusias turut membantu proses normalisasi dengan harapan sumur milik warga dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan sehari hari seperti minum, mandi dan mencuci pakaian. "Airnya bau dan warnanya kuning sehingga tak layak dikonsumsi warga. Dengan normalisasi ini, air bisa kembali bersih karena kotoran yang ada di dalam bisa disedot semua,” ujarnya.

Tidak hanya di Desa Sidomulyo saja, normalisasi air sumur oleh tim wash PMI Jember juga dilakukan di Desa Pondok Joyo, Desa Pondok Dalem dan Desa Rejo Agung, Kecamatan Semboro.

“Kita harap semua sumur milik warga yang kotor dan bau ini semuanya bisa normal kembali dan secepatnya bisa digunakan kembali. Selain dikuras, kita juga beri tawas agar air tidak keruh dan kembali jernih,” kata Rupianto, SP Kepala Unit Markas PMI Jember.

Data BPBD Kabupaten Jember menyebutkan, luapan air sungai akibat tingginya intensitas hujan pada Rabu 10 November kemarin sehingga sungai tak mampu menampung meningkatnya debet air yang akhirnya meluap dan menggenangi rumah warga. Tercatat 577 rumah warga terdampak, 1 rumah rusak dan 230 warga mengungsi. Jumlah tersebut tersebar di 6 desa yang ada di 3 kecamatan.

Reporter : PJ Moko

Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.