20 April 2025

Get In Touch

Temukan Satu RPH Diduga Ilegal, DPRD Sidoarjo Minta Dilakukan Penertiban

DPRD Sidoarjo, Forkopimka dan Dinas Pangan dan Pertanian saat melakukan sidak RPH.
DPRD Sidoarjo, Forkopimka dan Dinas Pangan dan Pertanian saat melakukan sidak RPH.

SIDOARJO (Lenteratoday) - DPRD Sidoarjo bersama Dinas Pangan dan Pertanian serta Forkompinka menemukan satu rumah potong hewan (RPH) diduga ilegal. Untuk itu, Sudjalil, anggota DPRD Sidoarjo, meminta supaya dilakukan penindakan tegas pada RPH ilegal.

"RPH ilegal ini sangat berdampak buruk bagi masyarakat dan pemerintah. Selain kesehatan masyarakat juga mempengaruhi retribusi RPH ke pemerintah. Toh, kita juga mempunyai RPH Krian yang murah dan berkualitas. Maka itu harus dimanfaatkan dan disosialisasikan kepada masyarakat," kata Sudjalil saat sidang ke Klinik Kesehatan Hewan dan beberapa RPH di Krian, Selasa (17/11/2021).

Sudjalil mengatakan bahwa inisiatif untuk melakukan sidak tersebut setelah mendapatkan laporan warga bahwasanya masih banyaknya daging tidak sehat beredar di pasaran. Di antaranya adalah daging gelonggongan.

Anggota Komisi B DPRD Sidoarjo ini juga menandaskan bahwa keberadaan RPH ilegal harus dilakukan penindakan tegas. Sebab, selain memproduksi daging yang tidak jelas juga mempengaruhi pendapatan daerah.

Untuk itu, Politisi PDI Perjuangan tersebut meminta supaya Forkopinka sering sidak ke tempat penyembelihan sapi di luar RPH. Sebab RPH yang diduga ilegal ini pengawasan kualitas dagingnya masih diragukan dan limbahnya juga merusak lingkungan setempat.

"Keberadaan makanan tak layak Konsumsi adalah PR pemerintah kabupaten Sidoarjo. Saya mengingatkan kepada Dinas terkait terutama sektor pemerintahan di skala kecamatan harus sering melakukan pemantauan secara langsung. Agar peredarannya bisa di tekan serta melakukan sosialisasi terjun ke masyarakat. Agara masyarakat mengetahui prosesnya," ungkap anggota Fraksi PDI-Perjuangan tersebut.

Menanggapi hal tersebut Dewai Kania, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dan Kesehatan Dinas Pangan Dan Pertanian Sidoarjo, mengatakan bahwasanya hasil sidak yang dilakukan akan segera diproses secepatnya.

"Kami dalami dulu, serta akan melakukan analisa lebih dalam. Selanjutnya kami akan proses sesuai dengan prosedur dan berkordinasi dengan pihak terkait," ungkapnya.

Perlu diketahui, Forkopinka dan DPRD Sidoarjo terjun langsung melihat klinik kesehatan hewan serta rumah pemotongan hewan Krian untuk memastikan daging sapi yang dijual di Kota Sidoarjo merupakan daging sapi yang sehat bukan betina produktif dan bukan sapi gelonggong.

Selanjutnya sidak dilakukan di 3 Desa yaitu Desa Tropodo, Desa Katerungan dan Desa Kemasan. Temuan sidak kali ini menemukan 1 ekor sapi Betina produktif dan sumber air yang kotor. Diduga tempat tersebut untuk dilakukannya praktik gelonggongan pada sapi sebelum dipotong dan tempat tersebut pada saat dilakukan telah kosong tanpa penghuni. (*)

Reporter : Angga Prayoga

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.