19 April 2025

Get In Touch

Kabar Mengejutkan dari Amerika Soal Omicron

Ilustrasi varian baru virus Corona mutasi (Freepik)
Ilustrasi varian baru virus Corona mutasi (Freepik)

SURABAYA (Lenteratoday) - Kabar mengejutkan terkait varian Covid-19 Omicron datang dari Amerika Serikat (AS). Sebab, penularan Omicron malah terjadi di wilayah dengan angka vaksinasi yang tinggi. Hal ini disampaikan langsung Pusat Pengendalian Penyakit Menular atau CDC.

Lebih lanjut, CDC menyebut bahwa dari 43 kasus yang dikaitkan dengan varian Omicron, 34 orang telah divaksinasi lengkap. Selain itu, 14 dari mereka juga telah menerima booster. Namun, yang menggembirakan, hampir semua pasien hanya mengalami gejala ringan.

Dikutip Reuters, Sabtu (11/12/2021), menjelaskan bahwa sebagian besar dari pasien ini hanya mengalami gejala ringan seperti batuk, sesak, dan kelelahan. "Gejala lain yang dilaporkan lebih jarang termasuk mual atau muntah, sesak napas atau kesulitan bernapas, diare, dan kehilangan penciuman," kata laman dikutip dikutip Reuters.

Kasus Omicron yang terbilang masih kecil ini sudah menjadi kekhawatiran, sebab vaksinasi Covid-19 yang selama ini dilakukan hanya memberikan sedikit perlindungan terhadap penularan Omicron.

CDC juga menambahkan gejala infeksi tidak akan menjadi sangat parah bila pasien telah menerima vaksin atau sembuh dari Covid-19.

Sementara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa strategi vaksinasi merupakan kunci untuk melawan penularan Omicron di dunia. Takeshi Kasai, direktur Pasifik Barat WHO, mengatakan bahwa strategi ini jauh lebih penting dibandingkan menutup perbatasan.

"Orang tidak boleh hanya mengandalkan tindakan perbatasan. Yang paling penting adalah mempersiapkan varian ini dengan potensi penularan yang tinggi. Sejauh ini informasi yang tersedia menunjukkan bahwa kita tidak perlu mengubah pendekatan kita," ujarnya.

WHO juga sudah memasukkan Omicron dalam Variant of Concern atau VoC (varian yang mengkhawatirkan). Varian ini dilaporkan memiliki lebih banyak strain atau mutasi daripada varian yang sudah ada yakni Alpha, Beta dan Delta. Ada 32 mutasi protein lonjakan dari varian tersebut. (*)

Sumber : CNBC
Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.