,LAMONGAN (Lenteratoday) - Jalan Sukodadi - Paciran tepat di Desa Pucangro, Lamongan berubah jadi kubangan lumpur. Terkait frmgan kondisi ini Dinas PU Bina Marga angkat bicara dan membeberkan apa yang sebenarnya terjadi.
Sujarwo, Kepala DPU Bina Marga Lamongan, mengatakan harusnya pengurukan yang dilakukan pada jalan yang tergenang air babjir itu tepat sasaran dan tepat guna. Namun, dalam hal ini semua elemen bersikap bijak.
Dia menandaskan penanganan darurat dengan cara peninggian jalan menggunakan material tanah karang itu memerlukan waktu setidaknya tiga hari untuk kembali bisa dipergunakan
Sayangnya, belum juga selesai jalan tersebut sudah langsung dilewati dengan volume kendaraan yang padat. Hasilnya, jalan yang diproyeksikan bisa mengatasi genangan banjir seketika berubah layaknya kubangan lumpur.
Padahal, Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (FLLAJ) Lamongan telah membuat skenario penggunaan satu ruas atau satu arah di jalan tersebut dengan mengalihkan ke jalur alternatif melalui Kecamatan Tikung maupun Karanggeneng dengan maksud penanganan darurat bisa berjalan optimal.
"Harusnya proses setelah pengurukan itu pemadatan dan pengeringan kurang lebih 3 hari baru bisa dilewati kendaraan kembali," ungkap Sujarwo saat dikonfirmasi, Sabtu (29/1/2022)
Jalan sepanjang 1,2 Km tersebut diuruk dengan dana swakelola yang mana, dikatakan Sujarwo, hanya diproyeksikan sementara sampai banjir surut dan membangun jalan dengan kontruksi CBC (Concrete Based Cement) atau jalan beton direalisasikan selambat-lambatnya Maret 2022.
"Lah kemarin kondisi masih basah dan belum dipadatkan, jalan langsung dipergunakan akhirnya malah tambah buruk. Itu kondisi sebenarnya," paparnya.
Sementara itu, Heru Widi, Kepala Dishub Lamongan saat meninjau lokasi jalan di Pucangro bersama FLLAD pada Senin (25/1/2022) lalu meminta pengguna jalan berlaku bijak dengan memilih jalur alternatif.
"Sementara akan kita berlakukan satu jalur, Dari arah Paciran ke selatan akan dialihkan melalui Desa Sumberwudi, Kecamatan Karanggeneng menuju ke Kecamatan Maduran, kemudian ke arah Pucuk," kata Heru Widi.
Seperti yang diketahui, seluruh upaya Pemkab Lamongan dalam hal ini perlu didukung. Betapapun banyak yang menilai salah kaprah maupun kurang optimal, menaati aturan dan himbauan adalah cara membangun daerah secara komperhensif.(*)
Reporter : Adyad Ammy I
Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
