BATU (Lenteratoday) - Kasus transmisi persebaran virus COVID-19 varian Omicron belum terdeteksi ada di Kota Batu, begitu ungkap Dewanti Rumpoko, Walikota Batu, saat disinggung terkait varian omicron di Kota Batu. Meski begitu, untuk mengantisipasi hal ini terjadi pengetatan protokol kesehatan tetap dilakukan.
Dewanti menjelaskan pihaknya telah melakukan mitigasi dan antisipasi mencegah laju sebaran virus ini. Mulai dari mengaktifkan kembali PPKM Mikro, tempat isolasi terpusat (isoter), rumah sakit hingga obat-obatan.
''Paling utama yang kita kejar adalah percepatan vaksin sebagai kunci meminimalisir dampak gejala dari sebaran virus ini,'' tutur Dewanti, Jumat (11/2/2022).
Meski begitu, Dewanti mengklaim jika dari lonjakan kasus aktif belakangan ini belum ada yang bisa dideteksi varian omicron. Dewanti menyebutkan angka kasusnya sejak awal Februari 2022 kemarin di Kota Batu sudah tembus 100-an kasus.
''Dalam waktu segitu, itu tergolong tinggi. Tapi untuk kasus omicron belum ada. Bukannya tidak ada, tapi untuk deteksi virus ini kan harus ke Jakarta,'' tegasnya.
Sebab itu, perempuan nomor satu di Kota Batu ini menghimbau agar masyarakat kembali disiplin menerapkan protokol kesehatan. Terutama di tempat-tempat tertutup yang berpotensi tinggi terjadi transmisi seperti di perkantoran, sekolah hingga pondok pesantren.
''Jadi tidak perlu sampai ada pengetatan wisata atau apapun itu. Kunci paling penting itu adalah dengan disiplin prokes dan sudah terlindungi dengan vaksin,'' katanya
Protokol kesehatan (prokes), adalah satu-satunya kunci untuk menekan laju sebaran virus. Sehingga masyarakat tetap dapat beraktivitas dengan normal, khususnya dalam menggerakkan roda perekonomian.
Reporter : Reka Kajaksana | Editor : Endang Pergiwati
