JEMBER (Lenteratoday) - Pembeli minyak goreng (migor) di Jember sangat antusias melakukan pembelian di tengah situasi kelangkaan minyak goreng yang masih terjadi hingga kini.
Di salah satu toko retail Kabupaten Jember muncul adanya video, puluhan warga langsung berebut beli saat stok minyak goreng tiba di toko. Para pembeli berlarian untuk saling mendahului, bahkan warga saling dorong hanya demi memperoleh minyak goreng. Bahkan pembelian migor dibatasi hanya boleh dapat jatah beli 2 liter. Tak ayal tidak sampai satu jam stok migor berjumlah ribuan liter di beberapa toko retail langsung ludes terjual.
Sekretaris Komisi B DPRD Jember yang menangani persoalan kelangkaan migor, David Handoko Seto mengingatkan, yang jelas ada larangan bagi siapapun termasuk pertokoan yang kedapatan menimbun minyak goreng, sebab penimbunan berakibat menyusahkan masyarakat. "Minyak goreng jangan sampai ditimbun. Kami terus pantau, dan mohon jika masyarakat menemukan penimbunan segera melapor ke pihak berwenang," tandas David yang juga politisi Partai Nasdem Jember ini, Kamis (17/2/2022).
Sementara menurut Sabdo Adi Setiawan, pengelola retail Larisso di Kecamatam Ambulu, Balung dan Kencong mengakui antusias pembeli migor sangat tinggi. Peristiwa adanya video viral berebut beli migor tersebut di pusat perbelanjaan yang dikelolanya dan saat itu petugas dan pelayan membuka pintu langsung diserbu pembeli migor.
"Ya, benar itu di Larisso Kencong. Kejadiannya kemarin lusa. Itu terjadi karena pembeli tidak mau meski diminta antri, sehingga pas dibuka pintunya langsung masuk saja," ujar Sabdo.
Pihaknya kini berupaya mengendalikan warga dengan menertibkan antrian serta pengetatan dengan menempatkan petugas tambahan berlanjut hingga hari ini. Retail Larisso punya 3 gerai di Kencong, Ambulu, dan Balung dan stok masing-masing gerai tersedia 3.000-6.000 liter per hari. Untuk harga minyak goreng senilai Rp14.000 per liter yang berlaku untuk semua merk dan tiap warga hanya diperkenankan membeli 2 liter tiap hari jika stok tersedia dan memadai.
Reporter : PJ Moko | Editor : Endang Pergiwati
.jpg)
