21 April 2025

Get In Touch

Kasus Omicron Terus Bartambah, Begini Tips Penanganan dari Dinkes Kota Kediri

Kadinkes Kota Kediri dr Fauzan Adima MARS.
Kadinkes Kota Kediri dr Fauzan Adima MARS.

KEDIRI (Lenteratoday)-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri menganjurkan masyarakat melengkapi vaksinasi hingga dosis III. Pasalnya, sebulan terakhir jumlah penambahan kasus Covid-19 di Kota Kediri semakin meningkat dan tidak menutup kemungkinan varian Omicron menjadi penyumbang pertambahan kasus tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Kediri, dr Fauzan Adima memberikan ulasannya mengenai Varian Omicron. Varian yang masuk Indonesia pada Desember 2021 silam tersebut memiliki perbedaan gejala dengan varian-varian Covid-19 sebelumnya. “Bedanya Omicron dengan varian sebelumnya banyak, mulai varian alpha, beta, gamma, delta, omicron. Secara prinsip Omicron termasuk virus SARS-CoV-2,” terang dr Fauzan.

Omicron memiliki beberapa spesifikasi yang menjadi pembeda dengan varian sebelumnya, yaitu: 1) transmissibility (tingkat penularan) jauh lebih tinggi dibandingkan varian sebelumnya, sehingga penularannya lebih cepat; 2) severity (tingkat keparahan) lebih ringan dibandingkan dengan derajat kesakitan varian sebelumnya (delta); 3) escape from immunity, yakni kelihaian virus dalam menghindari kekebalan dalam tubuh lebih pintar dibandingkan dengan delta.

“Artinya dengan adanya vaksinasi 98 persen imunitas kita dapat menolak, hanya 2 persen yang bisa menembus. Tapi kalau Omicron pada orang yang sudah divaksin masih bisa terinfeksi 40 persen, jadi tubuh kita hanya bisa menahan 60 persen dari Omicron,” jelasnya. 4) Hospitalisasi (kasus yang dirawat di RS) lebih rendah dibandingkan dengan varian sebelumnya.

Diketahui Omicron memiliki gejala klinis hampir sama dengan gejala yang timbul pada varian sebelumnya. Akan tetapi terdapat ciri mendasar selain flu, batuk, sesak nafas, yakni pasien positif Omicron akan mengalami fatigue (kelelahan) dan malaise (malas beraktivitas). “Bedanya pasien akan kelelahan, badan terasa pegal-pegal, nyeri otot, pusing, dan terkadang mual muntah” imbuh dr Fauzan.

Meskipun gejala Omicron yang muncul lebih ringan serta tingkat hospitalisasi lebih rendah, akan tetapi Omicron dapat menyerang siapa saja. “Siapa saja bisa tertular Omicron, bisa masuk RS gara-gara Omicron, apalagi bisa menimbulkan kematian” tegas dr Fauzan.

Guna mendapatkan kekebalan komunal (herd immunity) Dinkes Kota Kediri menganjurkan kepada seluruh masyarakat melakukan vaksinasi booster. “Kalau sudah divaksin booster, tubuh masih bisa bertahan 60 persen. Sekarang kalau kita tidak vaksin 100 persen pasti tertular Omicron. Jadi lebih baik segera melakukan vaksin” ucapnya.

Terkait metode penanganan varian Omicron masih sama dengan varian-varian sebelumnya, yakni dengan memperbanyak asupan vitamin hingga suplemen anti-virus. “Cuma karena tingkat severity lebih rendah jadi tidak perlu masuk Rumah Sakit (RS) cukup isolasi mandiri (isoman). Karena kalau semua masuk RS akan menimbulkan kepanikan,” terang dr Fauzan. Namun apabila mengalami penurunan kondisi tubuh, dirinya tetap menyarankan pasien isoman untuk dirujuk ke RS terdekat.

Pasien positif Omicron dianjurkan menjalani isoman selama lima hari. Akan tetapi untuk menghalau keraguan varian Omicron atau lainnya, Dinkes Kota Kediri menyarankan isoman sepuluh hari. “Cara memastikan Omicron atau bukan cukup memakan waktu, karena harus melewati uji S-gene Target Failure (SGTF) dan Whole Genome Sequencing (WGS), oleh karena itu sebaiknya isolasi sepuluh hari saja,” papar dr Fauzan.

Hal-hal yang harus dilakukan saat isoman, yakni: istirahat cukup, memperbanyak asupan bergizi, tidak boleh stres dan panik, hindari interaksi dengan orang yang sehat, jaga kebersihan diri, serta pastikan tempat isolasi memiliki ventilasi yang bagus. “Pasien isoman bisa mengkonsumsi vitamin ataupun makanan yang banyak mengandung vitamin C dan D. Bisa minta vitamin C dan D ke Puskesmas ataupun memperolehnya melalui buah dan sayur” ujar dr Fauzan.

Ditambahkan, masyarakat dapat memilih opsi berkonsultasi melalui telemedicine apabila diperlukan. Dinkes Kota Kediri telah menyediakan telemedicine bernama “On-Line” yang dapat diakses seluruh masyarakat. “Biasanya pasien yang positif isoman sudah diberikan nomor telepon Puskesmas, sehingga bisa konsultasi melalui telepon. Kalau ada hal-hal yang harus dikunjungi Puskesman maka akan datang” pungkasnya.(*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor: Widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.