
KEDIRI (Lenteratoday) - Bukan hanya saat pemilihan umum untuk menghindari dua kali mencoblos, pada operasi pasar murah minyak goreng (migor) dan gula yang diadakan Pemkot Kediri- Bulog Subdivre Kediri, mewajibkan setiap pembeli mencelupkan jari kelingkingnya ke tinta guna menghindari dua kali pembelian oleh orang sama.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Tanto Wijohari menyebut kebijakan itu diambil agar masyarakat mendapatkan barang secara merata.
"Ini agar merata, jadi warga yang sudah beli harus mencelupkan jarinya ke tinta. Satu orang bisa mendapatkan migor 2 liter dan gula pasir 1 kilogram," katanya dalam operasi pasar di Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Kamis (24/2/2022).
Pemkot Kediri menggelar operasi pasar migor dan gula pasir, menggandeng Bulog Subdivre Kediri. Operasi pasar dengan komoditas itu dilakukan karena harganya masih mahal di lapangan. Dalam operasi pasar murah ini menyediakan 1.000 liter minyak goreng dan 500 kg gula pasir. Masyarakat yang membeli wajib menunjukkan foto kopi KTP dengan jatah 2 liter migor dan 1 kg gula. Untuk migor dijual dengan harga Rp 13.500 per liter dan gula pasir Rp12.500 per kg.
Kepala Bulog Subdivre Kediri, Mara Kamin Siregar, ditemui di lokasi pasar murah mengatakan pihaknya memang bekerjasama dengan Pemkot Kediri untuk operasi pasar ini. Disebutkan, teknis penjualan setiap pembeli harus mencelupkan salah satu jari kelingkingnya ke tinta.
Hal itu dimaksudkan, agar merata. "Kami hanya antisipasi, biar tidak berulang, dengan salah satunya itu (mencelupkan jari ke tinta), ini karena kerepotan kawan-kawan, kan dengan foto kopi KTP dan pelayanan cukup padat. Celup tinta itu biar tidak dobel," kata Mara Kamin Siregar.
Sri Anah, warga Kelurahan Pojok, Kota Kediri mengaku terbantu dengan program operasi pasar yang digelar pemkot ini. Ia setiap hari menjual kopi dan ada cemilan gorengan, sehingg dengan operasi pasar dapat migor dengan harga murah.
"Satu liter ini bisa untuk tiga hari, karena saya juga jualan gorengan. Saya kan punya usaha jualan kopi, jadi membantu sekali. Harapannya, kegiatan ini rutin, jadi bisa beli migor harga subsidi," kata Sri Anah.
Yani, dari Kelurahan Campurejo, Kota Kediri mengaku tidak keberatan dengan harus mencelupkan jarinya ke tinta setelah ikut antrean membeli migor. "Tidak apa-apa, kan takutnya satu orang bisa balik lagi," kata Yani.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar sebelumnya telah mengatakan pemkot menggelar operasi pasar dua hari di Kelurahan Bandar Lor, Kamis (24/2/2022) dan Jumat (25/2/2022) di Keluarahan Betet. Hal ini bertujuan agar harga bisa stabil dan stoknya ada. Ketersedian migor memang susah, hingga stok migor didapat dari daerah lain.
"Memang sampai dengan saat ini harga minyak masih fluktuatif dan belum mau turun. Semoga kalau rutin operasi pasar bisa turun harganya. Kalau kita lihat ini kan supply-nya kurang tapi demand-nya tinggi," ujarnya. (*)
Reporter: Gatot Sunarko
Editor : Lutfiyu Handi