
JAKARTA (Lenteratoday) – Salah satu varian dari Omicron yaitu Omicron BA.2 yang juga dijuluki 'Son of Omicron' kembali makin merajalela. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat pasien terinfeksi virus Omicron BA.2 di Indonesia berjumlah 332 pasin.
Jumlah itu mengalami kenaikan sebanyak 80 pasien dari sebelumnya. Puluhan pasien itu terdeteksi melalui pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS).
"Ada 332 ya [kasus 'Son of Omicron' atau BA.2]," kata Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi, Jumat (4/3).
Pihaknya mengaku sejauh ini tidak dapat mengatakan bahwa penularan kasus BA.2 tersebut lebih cepat dari varian Omicron BA.1. Selain itu, ia juga tidak dapat berasumsi bahwa varian tersebut menyebabkan tingkat keparahan pada pasien.
"Ndak ada asumsi bahwa lebih cepat menular dan meningkatkan tingkat keparahan tidak terjadi," ujarnya.
Nadia berkata, gejala yang ditemukan pada kasus BA.2 tak jauh beda dengan Ba.1. Ia menyebut pasien BA.2 banyak didominasi oleh tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan seperti batuk.
"Iya [sama dengan BA.1 dan didominasi OTG dan gejala ringan seperti batuk dan pilek]," kata dia.
Sebelumnya, Kemenkes menyebut baru bisa menemukan 252 kasus Son of Omicron pada awal pekan lalu.Varian BA.2 disebut-sebut sebagai varian Omicron yang cepat menular. Namun, kata Nadia, kasus Omicron yang paling banyak dideteksi oleh pihaknya masih BA.1.
"Dari pola yang ada saat ini bukan hanya di RI tapi di dunia, 90 persen Omicron itu didominasi BA.1," ujarnya.
Sumber : CNN | Editor : Endang Pergiwati