
JAKARTA (Lenteratoday) -Viral beredar di media sosial (medsos) video seorang anak laki-laki diklaim warga badui yang tengah menerima vaksin. Saat petugas mencoba memberikan vaksin, petugas kesulitan menusukkan jarum karena anak tersebut diduga dibekali ilmu kebal.
Dalam video yang beredar, tampak seorang anak mengenakan seragam sekolah dasar (SD) hendak disuntik vaksin. Saat jarum disuntikkan ke lengan kiri anak tersebut, jarum terlihat tidak bisa menembus kulit bocah itu.
"Dinas kesehatan provinsi Banten kesulitan saat suntik vaksin pada anak-anak suku badui luar karena banyak anak-anak yang dibekali ilmu kebal oleh kedua orang tua nya," demikian narasi dalam unggahan video yang diunggah pada Sabtu (5/3/2022).
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten menyatakan pihaknya masih menelusuri lokasi vaksinasi dari seorang anak kecil yang diduga kebal dan sulit divaksin. Pasalnya program vaksinasi pada bocah yang diklaim warga badui tersebut bukan dari Dinkes Banten.
"Dinkes Provinsi Banten juga sudah berkoordinasi dengan Kadinkes Lebak dimana jawabannya bahwa bukan Dinkes Lebak dan juga puskesmas yang di Badui," kata Ati Pramudji Hastuti, Kepala Dinkes Banten kepada media, Minggu (6/3/2022).
"Kita masih menelusuri puskesmas di sekitar Badui," tambahnya.
Penelusuran dilakukan tim Dinkes provinsi Banten mengingat untuk saat ini belum turun membantu program vaksinasi pada anak-anak usia 6 hingga 12 tahun, sehingga mereka tidak mengetahui lokasi vaksin tersebut.
Dinkes Kabupaten Lebak di mana video tersebut diduga diambil menyatakan pihaknya tidak mengadakan program vaksinasi pada anak sekolah masyarakat baduy.
Pernyataan tersebut juga diperkuat dari hasil koordinasi sejumlah Kepala Puskesmas di wilayah tersebut.
HOAKS
Kepala Puskesmas Cisimeut Kecamatan Leuwidamar Lebak, Dede Herdiansyah, memastikan video tersebut hoaks. Pihaknya menyatakan tidak pernah menemukan ada anak Badui yang kebal kala disuntik vaksin.
"Kalau videonya mungkin betul ada kejadian seperti itu. Tapi, kalau dibilang itu orang Badui itu tidak benar. Karena kami tidak menemukan ada orang Badui yang kami suntik, kebal," ujar Dede dimintai konfirmasi, Minggu (6/3).
Dede mengaku selama melaksanakan vaksinasi bagi warga Badui Luar dan Badui Dalam tidak pernah ditemukan adanya kejadian seperti itu. Hingga saat ini, total ada 187 orang Badui yang telah divaksinasi.
"Kami melakukan vaksinasi ke orang Badui Luar dan Dalam di Desa Kanekes (Wilayah perkampungan suku Badui), kami sudah menyuntik sekitar 187 orang Badui. Kesulitan kami hanya mereka belum percaya divaksin bukan soal kebal-kebalan," katanya (*)
Sumber: CNN|Editor: Arifin BH